Akibat insiden tersebut, Dani Pedrosa tak bisa menyembunyikan rasa marahnya kepada Simoncelli yang dianggap telah membahayakan dirinya.
Dalam berbagai momen pada musim tersebut, rider asal Spanyol itu bahkan enggan untuk lagi berjabat tangan dengan Simoncelli.
Selama bertahun-tahun, Pedrosa telah menjelaskan hal ini dan yang terkini di Motorsport Network melalui siaran podcast 'Por Orejas'.
Dalam wawancara tersebut, dia mengenang kembali konfrontasinya dengan Simoncelli dan mengakui bahwa dia belajar memaafkan dengan cara paling buruk.
Kepergian Simoncelli pada akhir musim tersebut akibat crash fatal yang melibatkan Valentino Rossi di Sirkuit Sepang, Malaysia menjadi salah satu sebabnya.
"Kita semua membuat kesalahan," kata Dani Pedrosa, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
"Tetapi yang penting adalah belajar ketika seseorang gagal atau ketika seseorang bereaksi dengan cara tertentu."
"Karena kita selalu dapat merefleksikannya setelah itu dan jika kita memiliki kesempatan setelah itu, maka mintalah pengampunan," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar