BOLASPORT.COM - Pemanah Indonesia, Arif Dwi Pangestu, tertahan di peringkat 40 dalam babak pemeringkatan individual putra Olimpiade Paris 2024.
Bertanding di Esplanade des Invalides, Paris, Prancis, Kamis (25/7/2024), Arif Dwi Pangestu mengalami start yang kurang mulus.
Di paruh pertama, atlet Indonesia pertama yang lolos ke Paris 2024 tersebut tertahan di peringkat 37 dengan 274 poin. Alih-alih naik, posisi Arif justru turun.
Konsistensi menjadi kendala Arif saat melepaskan 72 anak panah yang terbagi ke dalam 12 set. Akurasinya tidak stabil dengan beberapa nilai 8 dan bahkan 7 serta 6.
Tembakan terakhir Arif di setiap set cuma 3 kali mendarat di lingkaran nomor 9 atau lebih baik. Sedangkan dua tembakan pertamanya nyaris sempurna di nomor 10 atau X (pusat).
Sementara itu peringkat pertama ditempati Kim Woo-jin dari Korea Selatan dengan torehan 686 poin. Dari 72 percobaan, 60 kali anak panahnya masuk ke posisi 10 atau X.
Namun, kutukan akan dihadapi Kim Woo-jin. Khusus nomor individual putra di panahan, ada nestapa yang telah lama dialami para jagoan yang poinnya paling banyak.
Mengutip World Archery, sejak babak pemeringkatan diterapkan di ajang panahan Olimpiade pada 1992, pemanah pria yang memuncakinya selalu gagal merebut emas di nomor individual.
Malahan, dalam delapan edisi sebelumnya, cuma sekali pemanah putra meraih medali setelah memuncaki babak pemeringkatan dan itu di edisi Barcelona 1992.
Kim Woo-jin, selama ini 'cuma' bisa meraih dua medali emas Olimpiade di nomor beregu putra, pernah mengalaminya sendiri.
Menjadi peringkat pertama di Rio 2016, pemenang 9 medali emas Kejuaraan Dunia Panahan itu tersingkir di babak 32 besar setelah dikalahkan wakil Indonesia yaitu Riau Ega Agatha.
Riau bukan pemanah Indonesia satu-satunya yang dapat mengalahkan Kim.
Dengan Arif Dwi Pangestu, Kim telah dibuat gigit jari karena dijegal di babak 16 besar Kejuaraan Dunia 2023. Di ajang itu pula Arif memastikan kelolosannya ke Paris 2024.
Arif dan Kim bisa bertemu lagi di babak 16 besar pada nomor perseorangan putra pada Olimpiade Paris 2024 jika mampu mengalahkan lawan masing-masing.
Di babak 64 besar Arif akan menghadapi Tang Chih-Chun dari Taiwan. Adapun Kim terlebih dahulu ditantang oleh Israel Madaye (Chad).
Optimisme Para Srikandi
Sementara itu, para pemanah putri meraih hasil yang cukup memuaskan di babak pemeringkatan.
Diananda Choirunisa selaku andalan langsung menghentak di awal dengan menempati peringkat 6 dengan skor 670. Itu menjadi skor terbaiknya sepanjang karier.
Saat melakoni debut di Tokyo 2020, atlet putri yang telah memenangi medali di Asian Games dan SEA Games tersebut hanya menempati peringkat ke-40.
Sementara itu Rezza Octavia dan Syifa Nurafifah Kamal masing-masing menghuni peringkat 32 (650) dan 43 (640) dalam penampilan perdana mereka di Olimpade.
Hasil itu membuat tim putri Indonesia menempati peringkat ketujuh dalam pemeringkatan untuk beregu putri. Di babak 16 besar Merah Putih akan ditantang Malaysia.
Sedangkan di nomor beregu campuran, Arif dan Diananda berhak tampil di babak gugur setelah poin gabungan mereka berbuah peringkat 12.
Di babak 16 besar mereka akan menghadapi wakil India, Ankita Bhakat dan Dhiraj Bommadevara. Keduanya merupakan pemenang medali di Asian Games 2022 Hangzhou.
Beregu putri menjadi nomor yang diharapkan bisa mempersembahkan medali. Sebab, Diananda cs. telah menunjukkan progres apik dengan tiga kali mencapai semifinal pada seri Piala Dunia.
"Artinya di 4 besar, perebutan medali perunggu. Ini bekal yang baik untuk mereka bertiga," kata Denny Decko selaku pelatih dalam siaran pers dari NPC Indonesia.
"Harapannya adalah bisa menampilkan teknik yang baik sehingga kans medalinya pun saya yakin akan lebih besar," tambahnya.
Tim panahan Indonesia masih menanti medali dari Olimpiade sejak sejarah yang dicetak Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani di edisi Seoul 1988.
Ketiga srikandi itu berhasil merebut medali perak dari beregu putri. Itu menjadi medali pertama Indonesia di Olimpiade.
Lilies sendiri telah melatih tim panahan Indonesia.
Masih ikut mendampingi tim di Paris 2024, sosok asal Surabaya itu menaruh harapan kepada para penerusnya setelah hasil oke di babak pemeringkatan.
"Artinya ini sudah tahap awal babak kualifikasi yang bagus karena siapa pun kalau tampil pertama ada grogi," kata Lilies.
"Tetapi mereka sudah beberapa kali ikut event-event di World Cup, mereka juga sudah menunjukkan tampil lebih bagus."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Olympics.com, worldarchery.sport |
Komentar