“Di lintasan itu berbeda, Anda harus bertarung dengan rekan setim Anda.”
“Sejujurnya, tidak banyak. Kekuatan saya adalah sisi mental. Permainan mental tidak berguna bagi saya," ujar Bagnaia percaya diri.
Mantan pembalap dan juga pengamatan MotoGP memberikan analisanya soal bagaimana persaingan antara Bagnaia dan Marquez di musim depan.
“Semua orang tahu bahwa Anda tidak boleh membiarkan Marc berada di bawah tekanan," kata Michael Laverty.
“Ia adalah orang yang berkuasa di garasi. Pecco akan ingin menunjukkan dominasinya saat Marc tiba. Anda pikir Pecco pendiam, tapi dia juga agresif," ujarnya.
Adapun pendapat juga diungkapkan oleh mantan pembalap penguji Suzuki Ecstar, Sylvain Guintoli.
Guintoli mengatakan bahwa Bagnaia adalah pembunuh berdarah dingin.
“Pecco adalah pembunuh yang tidak bersuara,” analisa Sylvain Guintoli kepada TNT Sports.
“Ia tenang, tenang, dan terkendali. Di Jerez, saat bertarung dengan Marquez, dia tidak takut dengan kontak."
“Pertarungan tahun depan akan sangat menarik. Kita lihat saja bagaimana reaksi Pecco saat Marquez mengalahkannya, begitu juga sebaliknya," ujar Guintoli.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net, TNTSports.co.uk |
Komentar