Apriyani/Fadia pun menjadi kontestan Indonesia pertama yang terhenti di cabang olahraga bulu tangkis.
Bagi Fadia, dipastikan tersingkir ketika baru bertanding selama dua hari jelas bukan hal yang diharapkan dari debut Olimpiadenya.
"Pastinya kecewa karena tidak bisa melaju ke babak selanjutnya dan tidak bisa menyumbang medali," kata Fadia dalam siaran pers dari PBSI.
"Ini menjadi pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga untuk saya. Saya bisa bermain di Olimpiade, tidak semua atlet punya kesempatan ini."
Kekalahan Apriyani/Fadia juga membuat Indonesia tidak dapat mengulangi pencapaian emas dari edisi sebelumnya di Tokyo 2020.
Apriyani dan partner lamanya, Greysia Polii, menghadirkan medali emas yang pertama bagi Merah Putih dari ganda putri di Olimpiade.
Kiprah Apriyani dan Fadia sebagai pasangan anyar pasca-pensiunnya Greysia sebenarnya terbilang menjanjikan.
PriFad langsung mengalahkan pasangan-pasangan top, termasuk Chen/Jia dalam perjalanan mereka menuju tangga juara Malaysia Open Super 750 2022.
Sayangnya, perjalanan Apriyani/Fadia kemudian terganggu oleh badai cedera.
Sempat bangkit dengan menembus final Kejuaraan Dunia 2023 dan memenangi Hong Kong Open Super 500 2023, Apriyani/Fadia tersandung problem fisik lagi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | PBSI |
Komentar