Fadia juga melihat kekurangan dari permainannya sendiri. Pemain jebolan PB Djarum itu merasa kurang tenang di poin-poin krusial.
Dua kekalahan dalam adu set point menjadi penyesalannya.
"Sayang sekali memang di momen tadi, kami tidak bisa ambil keunggulan di gim kedua. Mungkin kalau bisa ambil, cerita bisa saja berbeda," katanya.
"Terasa di poin-poin kritis terutama saya, bermain kurang tenang."
"Sementara, lawan yang sangat berpengalaman sudah hafal sekali kebiasaan-kebiasaan, sudah tahu mau melakukan apa di momen seperti itu."
Fadia tidak ingin Olimpiade pertamanya berakhir dengan nestapa. Dia mengincar hasil sebaik mungkin di laga terakhir kontra Tan/Thinaah.
"Di Olimpiade sejak pertandingan pertama itu layaknya final. Semangat dan suasana itu yang jadi pelajaran buat saya."
"Masih ada pertandingan terakhir, kami tetap mau fight. Kami tidak mau memikirkan laga ini sudah tidak menentukan lagi, kami mau berjuang sebaik-baiknya," tukasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | PBSI |
Komentar