Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olimpiade Paris 2024 - Tersingkir Paling Cepat padahal Punya Peluang, Apriyani/Fadia Sesali Kegugupan di Poin-poin Tua

By Ardhianto Wahyu - Minggu, 28 Juli 2024 | 18:43 WIB
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, saat tampil dalam pertandingan babak penyisihan Grup A Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, 28 Juli 2024.
PBSI/BADMINTON PHOTO/YOHAN NONOTTE
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, saat tampil dalam pertandingan babak penyisihan Grup A Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, 28 Juli 2024.

BOLASPORT.COM - Kiprah ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, harus berakhir lebih cepat di Olimpiade Paris 2024.

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tersingkir setelah menelan kekalahan kedua di babak penyisihan grup Olimpiade Paris 2024.

Duo PriFad takluk dari pasangan nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, pada pertandingan di Porte de La Chapelle, Paris, Prancis, Minggu (28/7/2024).

Sempat bangkit pada gim kedua dan nyaris memaksakan rubber, Apriyani/Fadia tersusul secara tragis di poin-poin tua.

Mereka kalah dengan skor 12-21, 22-24.

Dua kekalahan straight game menjegal langkah Apriyani/Fadia lebih cepat. Sebelumnya mereka takluk di tangan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, dengan skor 22-24, 15-21.

Apri/Fadia tersingkir meski mendapatkan skenario terbaik di laga terakhir yaitu Chen/Jia menyapu bersih laga dan tiga pasangan terbawah saling mengalahkan.

Sebab, mereka sudah kalah dalam patokan peringkat klasemen jika ada tiga pasangan atau lebih yang catatan kemenangannya sama yaitu selisih gim.

Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - Sempat Paksa Adu Setting, Apriyani/Fadia kalah dari Ganda Putri No.1 China

Matsumoto/Nagahara lebih baik dalam karena memaksakan rubber dalam kekalahan dari Pearly Tan/Thinaah Muraltiharan (Malaysia) dengan skor 21-18, 15-21, 16-21.

Apriyani/Fadia pun menjadi kontestan Indonesia pertama yang terhenti di cabang olahraga bulu tangkis.

Bagi Fadia, dipastikan tersingkir ketika baru bertanding selama dua hari jelas bukan hal yang diharapkan dari debut Olimpiadenya.

"Pastinya kecewa karena tidak bisa melaju ke babak selanjutnya dan tidak bisa menyumbang medali," kata Fadia dalam siaran pers dari PBSI.

"Ini menjadi pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga untuk saya. Saya bisa bermain di Olimpiade, tidak semua atlet punya kesempatan ini."

Kekalahan Apriyani/Fadia juga membuat Indonesia tidak dapat mengulangi pencapaian emas dari edisi sebelumnya di Tokyo 2020.

Apriyani dan partner lamanya, Greysia Polii, menghadirkan medali emas yang pertama bagi Merah Putih dari ganda putri di Olimpiade.

Kiprah Apriyani dan Fadia sebagai pasangan anyar pasca-pensiunnya Greysia sebenarnya terbilang menjanjikan.

PriFad langsung mengalahkan pasangan-pasangan top, termasuk Chen/Jia dalam perjalanan mereka menuju tangga juara Malaysia Open Super 750 2022.

Sayangnya, perjalanan Apriyani/Fadia kemudian terganggu oleh badai cedera.

Sempat bangkit dengan menembus final Kejuaraan Dunia 2023 dan memenangi Hong Kong Open Super 500 2023, Apriyani/Fadia tersandung problem fisik lagi.

Fadia juga melihat kekurangan dari permainannya sendiri. Pemain jebolan PB Djarum itu merasa kurang tenang di poin-poin krusial.

Dua kekalahan dalam adu set point menjadi penyesalannya.

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu, mengantisipasi kok di samping pasangannya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, saat tampil dalam pertandingan babak penyisihan Grup A Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, 28 Juli 2024.
PBSI
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu, mengantisipasi kok di samping pasangannya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, saat tampil dalam pertandingan babak penyisihan Grup A Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, 28 Juli 2024.

"Sayang sekali memang di momen tadi, kami tidak bisa ambil keunggulan di gim kedua. Mungkin kalau bisa ambil, cerita bisa saja berbeda," katanya.

"Terasa di poin-poin kritis terutama saya, bermain kurang tenang."

"Sementara, lawan yang sangat berpengalaman sudah hafal sekali kebiasaan-kebiasaan, sudah tahu mau melakukan apa di momen seperti itu."

Fadia tidak ingin Olimpiade pertamanya berakhir dengan nestapa. Dia mengincar hasil sebaik mungkin di laga terakhir kontra Tan/Thinaah.

"Di Olimpiade sejak pertandingan pertama itu layaknya final. Semangat dan suasana itu yang jadi pelajaran buat saya."

"Masih ada pertandingan terakhir, kami tetap mau fight. Kami tidak mau memikirkan laga ini sudah tidak menentukan lagi, kami mau berjuang sebaik-baiknya," tukasnya.

Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - Liang/Wang Jaga Keramat Unggulan 1, Derita Apriyani/Fadia Warnai Kedahsyatan China di Sesi Pagi

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu
Sumber : PBSI
Komentar (1)
bosan.....alasannya itu itu lagi.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
24
57
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
23
44
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Osasuna
24
32
8
Real Sociedad
23
31
9
Girona
24
31
10
Mallorca
23
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
24
54
3
Atalanta
25
51
4
Lazio
25
46
5
Juventus
24
43
6
Fiorentina
24
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
24
34
10
Udinese
24
30
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X