BOLASPORT.COM - Tim bulu tangkis Indonesia harus kehilangan 1 wakil pada hari kedua kompetisi di Olimpiade Paris 2024.
Kontestan Tanah Air yang tak lagi memiliki harapan lolos adalah ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apriyani/Fadia tersisih dari babak penyisihan di grup neraka setelah menelan kekalahan kedua secara straight game.
Minggu (28/7/2024) di Porte de La Chapelle, Paris. Prancis, PriFad takluk dari pasangan nomor satu, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, setelah nyaris memaksakan rubber.
Ketegangan membelenggu Apriyani/Fadia. Pelatih ganda putri, Eng Hian, masih melihat kesalahan sendiri yang disebabkan oleh faktor non-teknis.
"Ada terburu-buru ingin mematikan. Seharusnya bisa reli-reli dulu, tahan-tahanan, kondisi lawan lengah baru dimanfaatkan," kata Koh Didi dalam keterangan resmi dari PBSI.
"Apri/Fadia belum berhasil lolos ke babak selanjutnya tetapi pertandingan terakhir harus diperjuangkan."
"Nilai sebuah kemenangan di Olimpiade begitu berarti untuk dampak ke depan. Tidak mudah mengembalikan situasi sekarang, pasti ada down dan sebagainya dan saya mengerti."
"Tapi semoga mereka bisa tetap fight melawan Malaysia nanti. Bagaimanapun bagi seorang atlet, kemenangan adalah yang diinginkan."
Kekalahan dari pasangan nomor satu dunia juga harus dialami ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Setelah penampilan heroik yang berbuah kemenangan atas lawan yang lebih diunggulkan secara peringkat, Rinov/Pitha dipaksa untuk kembali membumi.
Bagaimana tidak? Rinov/Pitha menghadapi kebuntuan besar hingga kalah dengan skor telak 10-21, 3-21 dari Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Itu menjadi skor paling telak kedua sejauh ini di bulu tangkis Olimpiade Paris 2024.
Hanya 5-21, 7-21 yang diderita tunggal putra Suriname, Soren Opti, dari tunggal putra nomor satu, Shi Yu Qi, yang lebih jomplang.
Herry Iman Pierngadi selaku pelatih ganda campuran Indonesia hanya bisa mengakui keunggulan Zheng/Huang yang notabene pasangan favorit untuk meraih emas.
Ada perbedaan kualitas antara Zheng/Huang dan Rinov/Pitha. Herry IP secara khusus memuji kecepatan dan kekuatan pasangan yang pernah merebut 10 gelar dalam setahun itu.
"Mereka sangat bagus dalam bermain hari ini. Sementara Rinov/Pitha selalu berada di posisi tertekan. Tidak bisa keluar dari serangan-serangan lawan," kata Herry IP dalam keterangan melalui PBSI.
Kans Rinov/Pitha masih terbuka. Namun, mereka harus menang atas wakil tuan rumah, Thom Gicquel/Delphine Delrue, di laga terakhir.
Dukungan penonton akan ikut melawan Rinov/Pitha. Porte de La Chapelle berubah menjadi semeriah stadion Piala Dunia setiap kali wakil tuan rumah bertanding.
Herry IP berpesan agar Rinov/Pitha lebih fokus, lebih konsentrasi, dan tidak terburu-buru.
"Selain itu, waspada juga karena lawan tuan rumah. Penonton dan dukungan dari satu arena penuh," kata pria berjuluk Coach Naga Api.
Hasil wakil Indonesia untungnya tidak semuanya buruk. Anthony Sinisuka Ginting di tunggal putra dan Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri kompak meraih kemenangan.
Ginting menumpas perlawanan wakil Amerika Serikat, Howard Shu. Sempat kecolongan di awal, pemenang medali perunggu Olimpiade Tokyo itu memegang kendali penuh hingga akhir.
Sementara itu Gregoria kebalikannya. Awalnya mulus saat ditantang Polina Buhrova dari Ukraina, Jorji kesulitan di gim kedua.
Untungnya, dia menemukan kembali sentuhannya. Pertandingan pun diselesaikannya dalam dua gim dengan skor meyakinkan.
"Sejujurnya tadi karena tegang sih, jadi minta pelatih (Herli Djaenudin) untuk mengingatkan saya," ungkap juara Kumamoto Masters itu.
"Kalau gesture saya sudah tidak enak, mungkin diminta untuk ingatkan aja, mungkin tarik napas, atau gak udah mikir mau main gimana, rileks dulu, jangan tegang, karena tadi cukup tegang."
Ginting juga mengaku awalnya tegang. Namun, seiring bertambahnya poin yang dikumpulkan, kepercayaan dirinya kembali.
"Makanya pas tadi masuk ke lapangan juga, pasti juga pemain-pemain lain ngerasain hal yang sama, karena ini olympic semua pemain kan pengen banget (tampil di sini)," ucapnya.
"Harus bisa kontrol semuanya dengan baik, harus bisa manage, semua sih terutama dari hal-hal non-teknis karena itu mempengaruhi permainan."
Persaingan sektor tunggal lebih ketat karena hanya satu kontestan dari setiap grup yang berhak lolos ke babak gugur. Artinya, satu kekalahan saja, semuanya bisa buyar.
Ginting akan menghadapi lawan yang tidak mudah yaitu wakil Prancis, Toma Junior Popov. Tahun lalu Ginting memerlukan rubber game untuk mengalahkannya.
"Kalau orang-orang lihat di atas kertas unggul, tapi di atas lapangan, semua pasti bisa terjadi, yang penting diri saya sendiri udah siap," ucap Ginting mencoba untuk tidak jemawa.
"Pasti harapan itu ada, gamau terlalu jauh dulu mikirnya, fokusnya satu-satu dulu, match setiap match," tandasnya.
REKAP HASIL BULU TANGKIS OLIMPIADE PARIS 2024 (WAKIL INDONESIA)
Babak Penyisihan Grup, Minggu (28/7/2024)
MS: Anthony Sinisuka Ginting vs Howard Shu (Amerika Serikat) 21-14, 21-8
WS: Gregoria Mariska Tunjung vs Polina Buhrova (Ukraina) 21-10, 21-15
WD: Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China/1) 12-21, 22-24
XD: Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China/1) 10-21, 3-21
KLASEMEN BULU TANGKIS OLIMPIADE PARIS 2024 (WAKIL INDONESIA)
Tunggal Putra Grup H | |||||
Pos. | Pemain | Negara | Menang | SG | SP |
1 | Anthony Sinisuka Ginting | INA | 1 | 2-0 | 42-22 |
2 | Howard Shu | USA | 0 | 0-2 | 22-42 |
Toma Junior Popov | FRA | ||||
Tunggal Putra Grup L | |||||
Pos. | Pemain | Negara | Menang | SG | SP |
1 | Lakshya Sen | IND | 1 | 2-0 | 43-28 |
1 | Jonatan Christie | INA | 1 | 2-1 | 60-48 |
2 | Julien Carraggi | BEL | 0 | 1-2 | 48-60 |
2 | Kevin Cordon | GUA | 0 | 0-2 | 28-43 |
Tunggal Putri - Grup G | |||||
Pos. | Pemain | Negara | Menang | SG | SP |
1 | Gregoria Mariska Tunjung | INA | 1 | 2-0 | 42-25 |
2 | Polina Buhrova | UKR | 0 | 0-2 | 25-42 |
Tereza Svabikova | CZA | ||||
Grup C Ganda Putra | |||||
Pos. | Pemain | Negara | Menang | SG | SP |
1 | Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto | INA | 1 | 2-0 | 42-30 |
1 | Satwiksairaj Rankireddy/ Chirag Shetty | IDN | 1 | 2-0 | 42-31 |
3 | Lucas Corvee/ Ronan Labar | FRA | 0 | 0-2 | 31-42 |
3 | Mark Lamsfuss/ Marvin Seidel | GER | 0 | 0-2 | 30-42 |
Grup A Ganda Putri | |||||
Pos. | Pemain | Negara | Menang | SG | SP |
1 | Chen Qing Chen/ Jia Yi Fan | CHN | 2 | 4-0 | 88-71 |
2 | Pearly Tan/ Thinaah Muralitharan | MAS | 1 | 2-2 | 97-95 |
3 | Mayu Mastumoto/ Wakana Nagahara | JAP | 1 | 2-2 | 97-97 |
4 | Apriyani Rahayu/ Siti Fadia Silva R. | INA | 0 | 0-4 | 71-90 |
Grup A Ganda Campuran | |||||
Pos. | Pemain | Negara | Menang | SG | SP |
1 | Zheng Si Wei/ Huang Ya Qiong | CHN | 2 | 4-0 | 86-48 |
2 | Rinov Rivaldy/ Pitha Haningtyas Mentari | INA | 1 | 2-3 | 70-102 |
3 | Kim Won-ho/ Jeong Na-eun | KOR | 1 | 3-2 | 103-93 |
4 | Thom Gicquel/ Delphine Delrue | FRA | 0 | 0-4 | 71-87 |
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | PBSI |
Komentar