"Karena ini kelompok usia yang sangat baik untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap sepak bola."
"Apalagi melihat antusiasme orang tua, para guru, dan kepala sekolah terutama adik-adik yang bermain, merekalah penerus masa depan sepak bola Indonesia,” kata Gusti Bhre menambahkan.
Tak hanya menyelenggarakan kompetisi 7 vs 7, di setiap kota penyelenggaraan, MilkLife Soccer Challenge juga menggali bakat dan potensi para peserta.
Hal tersebut ditandai dengan diadakannya serangkaian uji ketangkasan.
Terdapat lima teknik dasar yang dilombakan, yakni operan and kontrol, dribel, shoot on target, 1 on 1, hingga tendangan penalti.
Baca Juga: Pemain Keturunan Jepang Riku Matsuda Berharap Bisa Bela Timnas Indonesia Lawan Negeri Sakura
Kepala pelatih MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann, mengungkapkan bahwa berbagai rangkaian kegiatan tersebut tidak hanya bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan para siswi terhadap sepak bola putri tetapi juga sebagai cara untuk menjaring bibit-bibit potensial.
Mereka nantinya diharapkan dapat diasah untuk menjadi pesepak bola putri profesional dan mengharumkan nama bangsa.
“Jadi melalui MilkLife Soccer Challenge, kami berharap agar sepak bola putri di Indonesia kembali berjaya, yang kita mulai dari level akar rumput," kata Coach Timo.
"Oleh karena itu penting untuk keterlibatan para stakeholder mulai dari level sekolah, SSB, asosiasi sepak bola, hiingga pemerintah terkait."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar