"Sudah sama-sama belajar kelebihan dan kekurangan masing-masing dan hari ini sebenarnya tidak banyak perbedaan dari pertemuan sebelumnya," kata Anthony.
Hal yang membedakan Popov kali ini adalah dia berani tampil nekat dalam melancarkan tekanan terutama saat laga memasuki gim ketiga.
Pemain peringkat kesembilan dunia tersebut sudah berupaya untuk tenang guna menetralkan tekanan yang datang dari Popov.
Alih-alih berhasil, Anthony justru semakin tenggelam dan tidak bisa bangkit membalikkan keadaan guna meraih kemenangan.
"Tapi Toma bisa lebih all out, lebih nekat dan bisa terus menekan terutama di gim ketiga," kata Anthony menjelaskan.
"Ketika saya mencoba lebih tenang, tekanan dia tidak bisa saya netralkan dengan maksimal," imbuhnya.
Rasa kecewa terpancar dari raut Anthony yang merasa bahwa penonton juga menghadirkan dampak dan motivasi tambahan bagi Popov.
"Pengaruh penonton mungkin benar-benar membuat dia semangatnya lebih lagi," kata Anthony.
"Sebenarnya saya juga punya semangat dan motivasi yang sama tapi ada sepersekian persen perbedaan yang bisa mempengaruhi hasil di lapangan."
"Kecewa dan kesal dengan hasil ini, saya sudah berusaha tapi itu tidak cukup. Lawan memang lebih baik," imbuhnya.
Kekalahan Anthony dipastikan membuat Indonesia sudah tidak memiliki wakil lagi di nomor tunggal putra babak 16 besar usai Jonatan Christie juga kalah.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar