Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - Media China Soroti Tumpulnya Ganda Putra Indonesia Setelah Era Emas Hendra Setiawan

By Nestri Y - Jumat, 2 Agustus 2024 | 13:00 WIB
Hendra Setiawan (kanan) dan Mohammad Ahsan masih menjadi pasangan ganda putra Indonesia terakhir yang menjadi kampiun di turnamen bulu tangkis level mayor.
SAEED KHAN/AFP
Hendra Setiawan (kanan) dan Mohammad Ahsan masih menjadi pasangan ganda putra Indonesia terakhir yang menjadi kampiun di turnamen bulu tangkis level mayor.

BOLASPORT.COM - Pupusnya harapan ganda putra Indonesia pada Olimpiade Paris 2024 makin memperpanjang catatan buruk nomor ini sejak kesuksesan terakhir 16 tahun silam.

Taji ganda putra sebagai nomor terkuat Indonesia makin memudar setelah kekalahan menyakitkan yang terjadi di Olimpiade Paris 2024.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto selaku satu-satunya wakil, tersingkir di perempat final dari unggulan pertama asal China, Liang Wei Keng/Wang Chang.

Duo FajRi kalah dengan skor cukup menyesakkan, 22-24, 20-22, dalam pertandingan di Porte de La Chapelle, Paris, Prancis, Kamis (1/8/2024).

Kekalahan mereka sekaligus menggugurkan harapan skuad Merah Putih meraih medali lagi di ganda putra pada ajang empat tahunan ini.

Selain itu, kekalahan itu juga membuat semakin bertambah panjangnya puasa medali ganda putra sampai empat siklus Olimpiade.

Baca Juga: Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - Leganya Gregoria Lolos Perempat Final, Rekor Tak Terkalahkan hingga 9-0 Atas Deputi An Se-young Berlanjut

Terakhir kali Indonesia mampu meraih medali ganda putra adalah pada Olimpiade Beijing 2008.

Saat itu Markis Kido/Hendra Setiawan meraih emas setelah mengalahkan wakil tuan rumah yaitu Cai Yun/Fu Hai Feng.

Itu adalah terakhir kali era kejayaan ganda putra Indonesia bersinar di ajang Olimpiade.

Setelah itu, dalam empat siklus Olimpiade dari London 2012, Rio 2016, Tokyo 2020 dan sekarang Paris 2024, tak ada lagi ganda putra Indonesia yang mampu berbicara banyak.

Fenomena miris ini bahkan sampai disorot media China, Aiyuke, dalam artikel berjudul "Setelah Hendra, Indonesia Tak Punya Takdir Juara di Turnamen Mayor Lagi?"

Mereka menyoroti bagaimana Indonesia selalu memiliki pasangan-pasangan ganda putra yang hebat dan selalu mampu setidaknya meraih medali di kompetisi Olimpiade sebelumnya.

"Di masa lalu, ganda putra Indonesia sangatlah dominan," tulis Aiyuke.

"Toni Gunawan/Sigit Budiarto, Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky, Markis Kido/Hendra Setiawan, mendengar nama mereka saja sudah bisa membuat lawan gemetar."

"Namun, sejak Hendra meraih emas (2008), ganda putra Indonesia justru seolah mengalami 'phobia juara di ajang besar'."

"Mereka seperti dalam pengaruh sihir dan 'tidak terlihat' di turnamen besar."

Hendra Setiawan dan Markis Kido merayakan medali emas yang diraih di nomor ganda putra bulu tangkis Olimpiade Beijing 2008 di Beijing, China, 16 Agustus 2008.
GOH CHAI HIN/AFP
Hendra Setiawan dan Markis Kido merayakan medali emas yang diraih di nomor ganda putra bulu tangkis Olimpiade Beijing 2008 di Beijing, China, 16 Agustus 2008.

Turnamen besar yang dimaksud adalah Kejuaraan Dunia dan Olimpiade.

Belum ada medali emas yang diraih ganda putra di kedua ajang individu mayor itu sejak Hendra dan Mohammad Ahsan pada Kejuaraan Dunia 2019.

Di Olimpiade ceritanya lebih miris lagi. Tidak ada satu pun medali yang diraih meski Indonesia tak pernah kehabisan pasangan nomor satu dunia.

Hendra dan Mohammad Ahsan menguasai jelang Rio 2016, lalu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menuju Tokyo 2020, dan Fajar/Rian sebelum Paris 2024.

Sayang seribu sayang, mereka semua gagal bersinar saat berjibaku di destinasi utamanya yaitu Olimpiade.

Pemandangan ini kontras dengan China, yang diam-diam terlihat lemah tapi justru ajeg selalu mengirim wakil ke final.

Sejak Beijing 2008 sampai Tokyo 2020, China selalu konsisten mengirim wakil ganda putra mereka ke final walau tak semuanya jadi juara.

Lakonnya adalah Cai Yun/Fu Hai Feng (perak di Beijing 2008, emas London 2012), Fu Hai Feng/Zhang Nan (emas Rio 2016) dan Li Jun Hui/Liu Yu Chen (perak Tokyo 2020).

Pasukan Negeri Tirai Bambu masih berkesempatan meneruskan tren impresif ini karena masih punya Liang Wei Keng/Wang Chang yang lolos semifinal.

Di saat kondisi ganda putra Indonesia kritis di Olimpiade, Aiyuke juga menyoroti regenerasi yang mampet.

Sejumlah pelapis di bawah Fajar/Rian dan Ahsan/Hendra, belum ada yang terbilang menjanjikan.

"Kita lihat saja para bintang baru Indonesia."

"Leo Rolly Carnando/Daniel Martin dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, meski dibilang jenius saat debut, tetapi dalam dua tahun terakhir mereka tertahan di peringkat 15 besar dunia."

"Mereka masih sedikit tertinggal dari level di atas persaingan ganda putra sekarang, bahkan tidak dapat merebut tiket Olimpiade."

"Setelah Olimpiade Paris, mereka akan dirombak dan memisahkan pasangan lama untuk persiapan Olimpiade berikutnya."

"Dan entah, apakah Ahsan/Hendra sudah pensiun atau belum saat itu."

Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - Indonesia Masih Selamat, Gregoria Jadi Harapan Terakhir Usai Menang Dramatis

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu
Sumber : Aiyuke
REKOMENDASI HARI INI

Pratama Arhan Telat, Rafael Struick di Fase Gugur, Beda Jadwal 7 Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X