BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra asal Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin, berhasil mengukir sejarah setelah mempertahankan raihan medali emas pada Olimpiade Paris 2024.
Hasil inkonsisten saat melakoni ajang-ajang turnamen BWF World Tour dibayar sekaligus oleh Lee/Wang pada panggung akbar Olimpiade Paris 2024.
Ganda putra yang bahkan datang tidak sebagai unggulan dan berada di luar 10 besar itu, mampu mengukir sejarah baru.
Lee/Wang memang berstatus juara bertahan setelah menang di edisi Tokyo 2020 lalu.
Namun kehadirannya sempat diragukan akibat performa minor yang mereka alami semenjak meraih emas di Tokyo.
Baik di kompetisi World Tour, kontinental Asia maupun Kejuaraan Dunia, ganda putra yang sering dikenal sebagai pasangan pekerja keras ini tidak menunjukkan sebagaimana mestinya seorang juara Olimpiade.
Bahkan, mereka sempat dipisahkan beberapa saat dengan pasangan lain saking performa mereka yang merosot tajam.
Tetapi, keraguan itu akhirnya mampu dijawab Lee/Wang dengan luar biasa.
Ketangguhan mereka bahkan langsung tercium sejak mereka terjebak dalam grup neraka, Grup D, yang berisi lima pasangan.
Bersaing dengan unggulan dua dan sejumlag pasangan top 10 ternyata tak menicutkan mental Lee/Wang.
Cara mereka menyikapi hasil undian yang 'jahat' itu sungguh mulia.
"Mungkin Tuhan membiarkan saya bermain lebih banyak sebelum pensiun," kata Lee Yang dikutip BolaSport.com dari Aiyuke, beberapa saat sebelum fase grup dimulai.
Siapa sangka, sikap menerima dengan lapang dada itulah yang mengantarkan mereka benar-benar menjelma jadi ganda putra monster pada Olimpiade Paris 2024.
Lee/Wang menekuk empat pasangan di fase grup dan tanpa cela melaju hingga babak final.
Pada final melawan unggulan pertama asal China, Liang Wei Keng/Wang Chang, mereka pun menjalani laga super sengit.
Tidak ada jarak poin yang jauh, semuanya sejak awal hanya berselisih 1-2 angka.
Membuat situasi semakin tegang karena kedua pasangan sama-sama mengandalkan kecepatan.
Namun, dari empat pemain di lapangan Porte de La Chapelle Arena, Prancis itu, Lee Yang yang jadi kuncinya.
Playmaker itu bertugas sangat baik di depan, memainkan perannya sebagai pengatur serangan yang jitu untuk dieksekusi Wang Chi-Lin yang punya smes geledek.
"Dalam tiga tahun terakhir, kami tidak bermain dengan bagus," aku Lee Yang dikutip dari BWF Badminton.
"Sebelum kami ke Paris, kami mendengar beberapa suara yang menginginkan bahwa jangan kami yang mewakili (ganda putra) Taiwan," ucap Lee.
Pada Road to Paris dalam satu tahun belakangan, memang ada satu pasangan ganda putra Taiwan yang meroket tajam, yakni Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan yang permainannya saat itu lebih ganas.
Tetapi, peringkat mereka masih di bawah Lee/Wang.
"Sekarang saya senang, bahwa dengan persaingan sesengit ini, bahkan sejak fase Grup D yang paling sulit, kami masih bisa memenangi medali emas lagi."
"Saya sangat senang bahwa kerja keras kami telah disaksikan banyak orang," ucapnya.
Sementara itu, Wang Chi Lin mengaku bahwa mereka sesungguhnya sudah sangat lelah terutama pada gim ketiga.
Benar-benar kehabisan energi. Tetapi, semangat dan dukungan dari penonton di tribun membuat mereka bangkit.
"Sebelum ke Olimpiade ini, kami memang sering naik turun. Banyak sekali keraguan tentang kami dan akhirnya kami bisa membuktikannya sekarang," kata Wang.
"Mereka (Liang/Wang) menekan kami terus-terusan dan itu tidak mudah. Di gim ketiga kami benar-benar hampir kelelahan."
"Tapi berkat banyak dukungan dari penonton kami mampu, kami sangat senang akhirnya bisa meraih kemenangan," ucap Wang.
Keberhasilan Lee/Wang meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 membuat mereka mengukir sejarah baru sebagai ganda putra pertama yang mampu back-to-back juara di ajang Olimpiade.
Dalam catatan sejarah sejak bulu tangkis dipertandingkan secara resmi di Olimpiade Barcelona 1992, Lee/Wang menjadi pasangan ganda ketiga yang mampu mempertahankan emas mereka.
Dua pasangan ganda yang memiliki prestasi serupa sebelumnya diraih oleh ganda putri Ge Fei/Gu Jun (Olimpiade 1996-2000), ganda campuran Zhang Jun/Gao Ling (Olimpiade 2000-2004).
Sedangkan di nomor tunggal, ada Lin Dan (2008-2012) dan Zhang Ning (2004-2008).
Adapun secara individual, ada Fu Hai Feng yang juga pernah memenangi dua medali emas secara beruntun di nomor ganda putra, tetapi dengan pasangan berbeda, Cai Yun (2012) dan Zhang Nan (2016).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar