Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - Tak Salah Digadang-gadang Susy Susanti, Gregoria Unjuk Gigi dengan Medali Setelah Pernah Mati Suri

By Ardhianto Wahyu - Selasa, 6 Agustus 2024 | 15:45 WIB
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, melakukan pukulan ke arah Ratchanok Intanon dari Thailand dalam pertandingan perempat final Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, 3 Agustus 2024.
ANTONIN THUILLIER/AFP
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, melakukan pukulan ke arah Ratchanok Intanon dari Thailand dalam pertandingan perempat final Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, 3 Agustus 2024.

Legenda tunggal putri, Susy Susanti, menjadi salah satu yang menaruh harapan kepada Jorji.

Kebetulan, pemenang medali emas Olimpiade yang pertama bagi Indonesia itu sedang menjadi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI saat calon penerusnya itu mulai bersinar.

"Waktu dia juara dunia junior 2017, sebetulnya saya berharap," ucap Susy dalam interviu dengan Kompas.com pada 2021 silam.

"Lalu, pada 2018, performa Jorji sedang tinggi-tingginya. Dia bisa mengalahkan dan menyulitkan beberapa pemain elite dunia. Dia juga sempat juara (di Finnish Open 2018)."

"Namun, belakangan saya melihat dia seperti stuck. Setelah tahun 2019, dia agak kurang. Bukan menurun, melainkan seperti itu saja performanya. Dia nyaris menang, tetapi tidak berhasil."

Susy, saat wawancara sudah berada di luar PBSI, melihat perlunya penangangan khusus. Selain itu harus ada tekad dalam diri Gregoria sendiri untuk bangkit selain bantuan dari tim pelatih.

Gregoria memulai dari dirinya sendiri. Melansir Kompas.id, Gregoria mulai menjalani konseling dengan psikolog. Dari sana, Gregoria belajar teknik visualisasi.

Sebelum bertanding Jorji menciptakan gambaran visual untuk mengurangi kecemasan. Di Paris kemarin, dia mengambil waktu untuk menatap lapangan kosong dari tribune.

Selain itu pemain jebolan PB Mutiara Cardinal Bandung itu juga berusaha berdamai dengan kesulitan yang dialaminya.

"Aku lebih menerima bahwa dalam fase hidup manusia ada satu titik nyebelin yang harus dilewati. Dengan itu aku lebih ringan membawa beban itu," tuturnya.


Editor : Ardhianto Wahyu
Sumber : Kompas.com, kompas.id
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
29
70
2
Arsenal
28
55
3
Nottm Forest
28
51
4
Chelsea
28
49
5
Man City
28
47
6
Newcastle
28
47
7
Brighton
28
46
8
Aston Villa
29
45
9
Bournemouth
28
44
10
Fulham
28
42
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Barcelona
26
57
2
Real Madrid
27
57
3
Atlético Madrid
27
56
4
Athletic Club
27
49
5
Villarreal
26
44
6
Real Betis
27
41
7
Mallorca
27
37
8
Rayo Vallecano
27
36
9
Celta Vigo
27
36
10
Sevilla
27
36
Klub
D
P
1
Inter
28
61
2
Napoli
28
60
3
Atalanta
28
58
4
Juventus
28
52
5
Lazio
28
51
6
Bologna
28
50
7
Roma
28
46
8
Fiorentina
28
45
9
Milan
28
44
10
Udinese
28
40
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X