Semesta pun tampaknya terkesan dengan kerja keras Gregoria hingga takdir memberinya medali perunggu secara cuma-cuma.
Gregoria secara otomatis mendapatkan medali karena calon lawannya, Carolina Marin (Spanyol), mengalami cedera serius di semifinal.
Jiwa besar dan sportivitas tetap ditunjukkan Gregoria dengan tidak merayakannya melalui gestur ataupun pernyataan secara berlebihan.
Gregoria sudah paham betul dengan pahitnya kegagalan.
Dia sebenarnya tidak puas dengan raihan medali perunggunya. Untungnya, dia tidak sendirian lagi. Kehadiran support system sungguh disyukurinya.
"Bersyukur ada yang mendukung, keluargaku, keluarga Mikha (Angelo, kekasih). Teman-teman dekat," kata Gregoria setelah raihan medalinya.
"Bersyukur punya lingkungan suportif yang bukan kayak ada maunya. Bersyukur sekali berada dalam lingkungan tersebut."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Kompas.com, kompas.id |
Komentar