BOLASPORT.COM - Harapan meraih medali emas yang dibayangkan atlet panjat tebing Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi, musnah setelah kalah super tipis pada babak perempat final Olimpiade Paris 2024.
Sakit dan menyesakkan, dua kata itu yang mungkin kini paling menggambarkan bagaimana perasaan Desak Made Rita Kusuma Dewi.
Persiapan matang yang benar-benar disiapkan dalam debutnya di ajang Olimpiade Paris 2024, harus rela berakhir dengan menyakitkan.
Perjuangan Desak Made pada ajang empat tahunan yang dia tunggu-tunggu, telah berakhir pada babak perempat final nomor speed putri yang digelar di La Bourget, Saint-Denis, Prancis, Rabu (7/8/2024).
Juara Dunia 2023 sekaligus peraih medali emas Asian Games 2022 itu kalah dari musuh lamanya, Deng Li Juan (China).
Bertanding di Lane A, Desak Made sebenarnya tampil cekatan dan sekilas tampak lebih cepat dari Deng yang tampil di Lane B.
Baca Juga: Hasil Panjat Tebing Olimpiade Paris 2024 - 0,006 Detik Menyesakkan untuk Desak Made
Kecepatan dua pemanjat putri terbaik Asia itu benar-benar hampir sama.
Hanya saja, dalam perjalanan mendaki tebing setinggi 15 meter dengan kemiringan 5 derajat itu, langkah Desak Made dalam bercokol di setiap handsteps terlihat lebih berat.
Tidak seperti di babak kualifikasi penyisihan unggulan dan eliminasi sebelumnya, pada hari ini, Desak Made memang lebih terlihat diliputi ketegangan.
Hasil finis perjuangan Desak Made pun tercatat dengan 6,369 detik.
Catatan waktu itu memang belum memecahkan rekor dunia saat ini yang masih dipegang pemanjat asal Polandia, Aleksandra Miroslaw, dengan 6,24 detik.
Namun, 6,369 detik itu adalah catatan terbaik Desak Made sepanjang kariernya.
Tetapi, siapa sangka, angka itu juga tak jauh dari milik Deng Li Juang yang finis menyentuh pad sensor waktu tak kalah cepat dengan 6,363 detik.
Ya, Deng membukukan 6,363 detik pada babak delapan besar itu. Hanya berselisih 0,006 alias seperenam ribu detik dari catatan waktu Desak Made.
Raut wajah kecewa dan sedih tak bisa disembunyikan Desak Made setelah menyadari betapa tipisnya catatan waktu mereka.
Seketika, gubahan semangat atlet 23 tahun itu untuk meraih medali emas pun terngiang.
Jangankan emas, memastikan medali pun juga raib karena gagal menyusul Rajiah Sallsabillah.
"Desak sangat senang bisa lolos ke putaran final dan berlomba lagi," kata Desak Made dikutip BolaSport.com dari Kompas.id, setelah babak kualifikasi kemarin.
"Desak berharap bisa memenangi medali emas untuk Indonesia," ujarnya semangat kala itu.
Indonesia sejatinya meloloskan dua kontestan putri di mana satu lagi ada Rajiah Sallsabillah.
Namun sedari awal, asa meraih medali emas memang jauh lebih dicondongkan pada bahu Desak Made.
Dia adalah Juara Dunia 2023, peraih medali emas Asian Games 2022 dan runner-up Kejuaraan Asia 2022.
Namun, harapan Desak Made harus berakhir pilu dengan angka 0,006 detik tersebut.
Pedih juga terlihat di raut wajah Pelatih panjat tebing Indonesia yang tersorot sesaat setelah kekalahan Desak Made hari ini.
Lebih-lebih, ini juga jadi kekalahan balas dendam dari Deng Li Juan yang sebelumnya dikalahkan Desak Made dalam final Asian Games 2022 lalu.
Kala itu, Desak Made menang dengan 6,364 detik, mengubur impian Deng di hadapan publiknya sendiri, yang membukukan 4,435 detik.
Bertambah miris untuk nasib nomor speed putri Tanah Air, harapan mendulang medali dari Rajiah Sallsabillah juga pupus.
Rajiah yang tampil di perebutan medali, terpeleset hingga catatan waktunya berakhir dengan lambat, 8,24 detik.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com, kompas.id |
Komentar