"Ducati telah mengatur sistem yang menarik, sebuah piramida yang memungkinkan pembalap muda untuk berproses, bermimpi suatu hari bisa bergabung dengan tim pabrikan," ucap Rossi.
"Itulah yang Martin dan Bezzecchi dulu harapkan, tetapi mereka malah memutuskan untuk menaruh Marc di dalam tim."
Kontrak dua tahun yang diteken Marquez dan Bagnaia membuat jalan Bezzecchi ke tim utama tertutup hingga akhir 2026.
Bezzecchi lantas menyusul Martin dengan bergabung ke Aprilia.
Alhasil, musim depan Ducati akan menghadapi tiga mantan sekutu yang mengusung misi balas dendam dengan pabrikan lainya.
Menurut Rossi, situasi demikian tidak terelakkan.
"Wajar apabila pembalap para pembalap muda, yang sudah loyal dengan pabrikan itu selama bertahun-tahun, merasa terkhianati," tutupnya.
Bagaimana soal Marquez?
"Saya punya opini yang jelas tentang karakternya."
"Saya tidak akan pernah mengubanya," kata Rossi yang masih menyimpan dendam gegara perseteruan yang berujung dengan Sepang Clash pada 2015.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | L'Equipe, Corsedimoto.com |
Komentar