BOLASPORT.COM - Lifter Rizki Juniansyah berhasil mempersembahkan medali emas kedua dari cabang angkat besi Olimpiade Paris 2024.
Turun di kelas 73kg di South Paris Arena, Jumat (9/8/2024) dinihari WIB, Rizki tampil gemilang untuk memastikan Indonesia meraih medali emas kedua di Olimpiade Paris 2024.
Atlet berusia 21 tahun tersebut mencatatkan total angkatan seberat 354kg dengan rincian 155kg snatch dan 199kg dari clean & jerk.
Dia mengungguli wakil Thailand Weeraphon Wichuma dan Bozhidar Dimitrov Andreev yang menorehkan masing-masing total angkatan 346kg dan 344kg.
Sementara itu, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 asal China Zhiyong harus pulang dengan tangan hampa meski mengalahkan Rizki di angkatan snatch.
Hal tersebut terjadi lantaran Zhiyong tidak berhasil satu kali pun saat menjalankan angakatan clean & jerk.
Pada angkatan pertama snatch, Rizki Juniansyah gagal menaklukkan beban seberat 155kg.
Target tersebut berhasil dituntaskan lifter berusia 21 tahun itu pada angkatan kedua.
Luis Mosquera sempat membuat South Paris Arena 6 bergemuruh setelah dia berhasil mengangkat beban yang sama dengan Rizki diupaya terakhirnya.
Atlet asal Kolombia tersebut sebelumnya gagal pada angkatan pertama snatch dengan beban 150kg akan tetapi dia mampu memperbaikinya.
Sementara itu, lifter Jepang Msanori Miyamoto juga berupaya untuk menyamai torehan Rizki akan tetapi dia gagal.
Hal yang sama juga terjadi dengan Muhammed Ozbek dari Turki yang harus kecewa pada angkatan terakhir snatch-nya dengan target 155kg.
Angkatan snatch memakan korban yaitu lifter Latvia Ritvars Suharevs yang harus DNF setelah gagal dengan beban 147kg.
Lifter China, Zhiyong langsung menjadi pemimpin dalam total angkatan snatch pertamanya dengan target beban seberat 161kg.
Rizki berupaya mengalahkan Zhiyong dengan menambahkan beban 1kg lebih banyak atau 162kg akan tetapi dia belum berhasil.
Meski sudah di atas angin, Zhiyong memperlebar peluang meraih emas dengan menuntaskan dua angkatan snatch.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu menuntaskan angkatan snatch terbaiknya dengan beban 165kg, atau 10kg lebih baik dari Rizki.
Upaya terbaik terus dilakukan Rizki dengan menargetkan beban seberat 195kg pada angkatan pertama clean & jerk.
Rizki langsung berhasil dalam menjalankan angkatan pertamanya di clean & jerk dengan beban 191kg.
Angin segar bagi Indonesia lantaran Zhiyong yang tampil sebelumnya gagal melakukan angkatan clean & jerk pertamanya dengan berat 191kg.
Sebagai rival terkuat Rizki, lifter China berusia 30 tahun tersebut masih gagal pada angkatan keduanya dengan beban yang sama.
Angkatan Rizki sempat disamai oleh wakil Turki Muhammed Ozbek pada angkatan terakhir clean & jerk akan tetapi dia masih kalah.
Zhiyong benar-benar harus merelakan peluang meraih medali emas setelah dia gagal di angkatan ketiga clean & jerk.
Kegagalan Zhiyong disambut suka cita oleh tim Bulgaria dengan lifter mereka Bozhidar Dimitrov Andreev yang menguntit Rizki di peringkat kedua.
Lifter Thailand Weeraphon Wichuma menyamai total angkatan Rizki secara keseluruhan yaitu 346kg dan membuat persaingan medali emas semakin panas.
Akan tetapi, Rizki berhasil menorehkan pembeda di angkatan kedua clean & jerk dengan beban seberat 199kg yang berhasil dilakukan sempurna.
Rasa haru dan tangis Rizki pecah di arena seiring tepuk tangan penonton.
Rizki menorehkan total angkatan snatch dan clean & jerk seberat 354kg yang menjadi rekor olimpiade tanpa harus melakukan angkatan ketiga.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Olympics.com |
Komentar