Penampilan Espargaro maupun Vinales sama-sama tidak terlalu kuat.
Espargaro sulit mempertahankan posisi depan dan harus puas finis keenam.
Sedangkan Vinales malah berakhir di posisi ke-12.
Hasil tersebut menyiratkan bahwa RS-GP Aprilia tidak kuat saat digeber dengan jarak tempuh yang jauh seperti di balapan utama.
Massimo Rivola pun sangat menyadari kelemahan ini.
"Sejak kami kembali ke Eropa, ada tren yang jelas," ujar Rivola kepada Sky Sport Italia dikutip BolaSport.com dari Corse di Moto.
"Motor Aprilia sering berada di baris start depan, bertahan cukup baik di sesi Sprint."
"Namun, dalam balapan panjang, kami tidak cukup kompetitif jika sudah memasuki pertengahan balapan sampai akhir."
"Ada masalah yang berkaitan dengan manajemen atau konsumsi ban. Kami harus fokus pada hal ini," tandasnya.
Rivola tahu di titik mana Aprilia harus segera memperbaiki masalahnya dari segi mekanik maupun elektronik.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Corse di Moto |
Komentar