Dua negara itu memang menjadi pusat dari aktivitas balap motor.
Jenjang kompetisi yang terbentuk sejak usia dini di sana membuat pembalap lokal punya fasilitas lebih untuk mengejar karier di balap motor grand prix.
Bahkan Prancis, satu-satunya negara lain yang punya lebih dari satu wakil, mesti berterima kasih karena 'sekolah balap' Spanyol dan Italia membentuk Fabio Quartararo dan Johann Zarco.
Pembalap-pembalap muda Indonesia yang sedang meniti karier di ajang grand prix yaitu Mario Suryo Aji, Fadillah Arbi Aditama, dan Veda Ega Pratama juga berlatih di Negeri Matador.
Sebenarnya sudah ada upaya untuk mempromosikan atlet-atlet dari berbagai negara untuk ke MotoGP dalam satu dekade terakhir dengan kompetisi regional seperti Asia Talent Cup.
Mario Aji dan kolega pun telah membuktikan bahwa pembalap Indonesia bisa bersaing dengan hasil podium dan kemenangan di kejuaraaan dunia junior—yang berbasis di Spanyol.
Mario juga pernah menembus posisi tiga besar dalam babak kualifikasi, bahkan hampir meraih pole position di kelas Moto3 pada GP Portugal 2022.
Adapun Veda yang sedang tampil di Rookies Cup juga tampil menggigit meski baru tahun ini tampil di sirkuit-sirkuit Eropa.
Kini, Carmelo Ezpeleta sedang mencari formula untuk menemukan keseimbangan antara aspek keterwakilan dan level kompetisi yang tidak bisa diabaikan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | MotoGP.com, Speedweek.com |
Komentar