Angkat besi sejak lama tak pernah ingkar janji. Selalu ada medali dari lifter Indonesia sejak edisi Sydney 2000. Namun, baru melalui Rizki lah, keping tertinggi bisa diraih.
Adapun dari panjat tebing, baru di Paris 2024 Indonesia bisa menikmati karena disiplin speed yang menjadi kunci baru diperlombakan secara terpisah kali ini.
Bagaimanapun catatan dua medali emas telah menjadi pencapaian terbaik kontingen Indonesia di Olimpiade sejak edisi Barcelona 1992.
Saat itu Indonesia juga meraih dua medali emas tetapi semuanya dari bulu tangkis.
Bulu tangkis juga masuk dalam kategori cabang olahraga prioritas karena "cocok" dengan kondisi fisik orang Indonesia.
Memang, tidak ada emas yang diraih kali ini. Namun, torehan medali perunggu melalui Gregoria Mariska Tunjung tetap patut diapresiasi tinggi.
Pasalnya, Gregoria membawa harapan akan kebangkitan nomor tunggal putri yang sempat mati suri selama lebih dari 10 tahun terakhir.
Fakta bahwa medali perunggu didapat tanpa bertanding tak mengecilkan pencapaian tinggi Jorji yang kembali menghadirkan terobosan di sektornya sang legenda, Susy Susanti ini.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com, Olympics.com |
Komentar