BOLASPORT.COM - Kiprah Kontingen Indonesia selesai di Olimpiade Paris 2024 dengan hasil 2 keping emas dan 1 keping perunggu. Ini menjadi catatan terbaik selama 32 tahun terakhir.
Indonesia selesai di Olimpiade Paris 2024 seiring rampungnya penampilan atlet angkat besi putri, Nurul Akmal, sebagai wakil terakhir yang bertanding.
Sebanyak 29 atlet yang tersebar ke 12 cabang olahraga dan 25 perlombaan telah menunaikan tugas mereka sejak edisi ke-32 dari pesta olahraga sedunia dimulai pada 24 Juli lalu.
Pengalamannya pun kaya, ada kejayaan tetapi juga ada kepahitan yang mau tidak mau harus dirasakan dalam drama yang terjadi di arena.
Kabar baiknya, sejumlah catatan positif berhasil dihadirkan.
Dua medali emas yang dipersembahkan Veddriq Leonardo dari panjat tebing dan Rizki Juniansyah dari angkat besi menandai harapan baru bagi Indonesia untuk bisa unjuk gigi ke depannya.
Sebab, Merah Putih akhirnya punya cabor potensial emas yang baru di Olimpiade setelah tiga dekade lebih menggantungkan harapan ke bulu tangkis saja.
Mengutip laman Kemenpora, panjat tebing dan angkat besi memang menjadi bagian dari daftar 14 cabang olahraga yang didorong untuk berprestasi dalam Desain Besar Olahraga Nasional.
Sebab, kedua olahraga ini mengandalkan teknik serta akurasi yang sesuai dengan karakter fisik orang Indonesia.
Angkat besi sejak lama tak pernah ingkar janji. Selalu ada medali dari lifter Indonesia sejak edisi Sydney 2000. Namun, baru melalui Rizki lah, keping tertinggi bisa diraih.
Adapun dari panjat tebing, baru di Paris 2024 Indonesia bisa menikmati karena disiplin speed yang menjadi kunci baru diperlombakan secara terpisah kali ini.
Bagaimanapun catatan dua medali emas telah menjadi pencapaian terbaik kontingen Indonesia di Olimpiade sejak edisi Barcelona 1992.
Saat itu Indonesia juga meraih dua medali emas tetapi semuanya dari bulu tangkis.
Bulu tangkis juga masuk dalam kategori cabang olahraga prioritas karena "cocok" dengan kondisi fisik orang Indonesia.
Memang, tidak ada emas yang diraih kali ini. Namun, torehan medali perunggu melalui Gregoria Mariska Tunjung tetap patut diapresiasi tinggi.
Pasalnya, Gregoria membawa harapan akan kebangkitan nomor tunggal putri yang sempat mati suri selama lebih dari 10 tahun terakhir.
Fakta bahwa medali perunggu didapat tanpa bertanding tak mengecilkan pencapaian tinggi Jorji yang kembali menghadirkan terobosan di sektornya sang legenda, Susy Susanti ini.
Kini, sudah terbukti bahwa potensi untuk menaikkan martabat bangsa lewat olahraga sudah ada dalam genggaman.
Kini tinggal bagaimana para wakil bangsa dan calon penerusnya ini dikembangkan agar tercapai performa puncak saat Olimpiade berikutnya dihelat pada 2028.
Kondisi atlet juga perlu diperhatikan.
Jangan sampai ada cedera berlarut hingga malah membelenggu tujuan memuliakan nama bangsa di negeri orang seperti yang dialami manusia medali, Eko Yuli Irawan, di angkat besi kemarin.
Apabila semuanya dapat dikelola dengan baik, sangat mungkin catatan dua emas yang menjadi rekor terbaik Indonesia di ajang olahraga multi-event sedunia bisa dilampaui.
Sebab, bahkan di Paris 2024 sebenarnya ada harapan untuk menambah medali.
Di panjat tebing speed putri Indonesia punya Juara Dunia, Desak Made Rita Kusuma Dewi yang sayangnya kalah tipis 0,006 detik di perempat final.
Rajiah Sallsabillah yang melangkah lebih jauh juga harus tumbang di pertandingan perebutan medali perunggu karena terpeleset.
Momen hampir saja juga terjadi di panahan, juga cabor prioritas, ketika Diananda Choirunisa sudah begitu dekat untuk lolos ke semifinal nomor individual putri.
Sudah mencetak sejarah karena menjadi pemanah Indonesia pertama yang tampil di perempat final nomor individu sejak format babak eliminasi, Anis menelan pil pahit saat anak panah penentu justru meleset jauh.
Semoga potensi yang sudah terbangun dengan baik ini tidak terkhianati dengan salah urus karena kepentingan pribadi.
REKAP WAKIL INDONESIA DI OLIMPIADE PARIS 2024
Panahan
Nomor | Atlet | Hasil |
Individual Putra | Arif Dwi Pangestu | 64 Besar |
Individual Putri | Diananda Choirunisa | 8 Besar |
Rezza Octavia | 32 Besar | |
Syifa Nurafifah Kamal | 64 Besar | |
Beregu Putri | Diananda Rezza Syifa | 8 Besar |
Beregu Campuran | Diananda Arif | 16 Besar |
Atletik
Nomor | Atlet | Hasil |
Lari 100m Putra | Lalu Muhammad Zohri | Babak Pertama |
Bulu Tangkis
Nomor | Atlet | Hasil |
Tunggal Putra | Jonatan Christie | Fase Grup |
Anthony S. Ginting | Fase Grup | |
Tunggal Putri | Gregoria M. Tunjung | Perunggu |
Ganda Putra | Fajar Alfian/ M. Rian Ardianto | 8 Besar |
Ganda Putri | Apriyani Rahayu/ Siti Fadia R. R. | Fase Grup |
Ganda Campuran | Rinov Rivaldy/ Pitha Haningtyas M. | Fase Grup |
Balap Sepeda Putra
Nomor | Atlet | Hasil |
Omnium Putra | Bernard van Aert | Rank #20 |
Senam
Nomor | Atlet | Hasil |
Individual All Around | Rifda Irfanaluthfi | DNF |
Judo
Nomor | Atlet | Hasil |
52kg Putri | Maryam March Maharani | 16 Besar |
Dayung
Nomor | Atlet | Hasil |
Single Sculls Putra | La Memo | Rank #27 |
Menembak
Nomor | Atlet | Hasil |
10m Air Rifle Putra | Fathur Gustafian | Rank #15 |
50m Air Rifle 3 Posisi Putra | Fathur Gustafian | Rank #43 |
Panjat Tebing
Nomor | Atlet | Hasil |
Speed Putra | Veddriq Leonardo | Emas |
Rahmad Adi Mulyono | 8 Besar | |
Speed Putri | Rajiah Sallsabillah | Semifinal |
Desak Made Rita Kusuma | 8 Besar | |
Selancar Ombak
Nomor | Atlet | Hasil |
Shortboard Putra | Rio Waida | Babak Kedua |
Renang
Nomor | Atlet | Hasil |
100m Gaya Kupu-kupu Putra | Joe Kurniawan | Rank #33 |
200m Gaya Ganti Putri | Azzahra Permatahani | Rank #31 |
Angkat Besi
Nomor | Atlet | Hasil |
61kg Putra | Eko Yuli Irawan | DNF |
73kg Putra | Rizki Juniansyah | Emas |
+87kg Putri | Nurul Akmal | Rank #12 |
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Bonus Medali Dijanjikan Naik, Veddriq dan Rizki Bisa Terima 6 Miliar
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com, Olympics.com |
Komentar