Keputusan tersebut disebut-sebut untuk mengurangi tekanan para debutan di satelit Ducati. Sebagaimana yang diungkapkan General Manager Ducati, Luigi Dall'Igna.
"Kombinasi paling ideal bagi kami adalah memiliki tiga motor pabrikan dan tiga motor satelit. Menurut saya itu paling seimbang," demikian ujar Dall'Igna kepada MotoGP.com.
"Selain itu kami kembali pada tujuan kami dari memiliki tim satelit, yaitu karena kami ingin membawa pembalap ke dalam skuad kami."
"Pembalap debutan tidak perlu motor pabrikan karena bisa mendatangkan lebih banyak tekanan," ucapnya merujuk calon rookie, Fermin Aldeguer.
"Jadi kadang kala akan lebih baik (bagi debutan) untuk memulai dengan motor versi tahun sebelumnya dulu," tandasnya.
Padahal, memiliki empat motor pabrikan di grid sebenarnya cukup menguntungkan Ducati.
Ducati lebih kaya dalam mengumpulkan data informasi hingga mengatur set-up motor lebih bervariasi di satu seri balapan.
Tak heran mereka selalu mendominasi di hampir semua balapan dalam dua tahun terakhir.
Laju Desmosedici GP juga semakin hari semakin kencang, perbaikan dan peningkatan mereka lebih cepat dilakukan karena data yang terkumpul juga lebih cepat didapatkan.
Hal itulah yang agak dikhawatirkan Bagnaia yang sebenarnya merasa bahwa mereka masih butuh skuad dengan empat motor pabrikan di musim depan.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motorsport-total.com |
Komentar