Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

An Se-young dan Kisah Cinderella: Dulu Diperlakukan bak Pembantu di Pelatnas Korea, Kini Jadi Putri yang Gendong Harapan Negara

By Ardhianto Wahyu - Kamis, 15 Agustus 2024 | 16:45 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young, berpose dengan medali emas Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Senin (5/8/2024).
LUIS TATO/AFP
Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young, berpose dengan medali emas Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Senin (5/8/2024).

BOLASPORT.COM - Perseteruan antara An Se-young dan Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA) kembali mengungkap fakta baru.

An Se-young rupanya pernah mengalami perundungan di tim nasional bulu tangkis Korea.

Jauh sebelum menyumbang emas satu-satunya bagi tim bulu tangkis Korea Selatan di Olimpiade Paris 2024, An menghadapi kerasnya kehidupan di Pelatnasnya BKA.

Bergabung dengan tim nasional ketika masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, An malah menerima perlakuan tidak menyenangkan dari senior-seniornya.

Media Korea, SBS, mengungkap fakta bahwa An mesti melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan bulu tangkis.

Anak sekecil itu harus menggantikan senar raket seniornya, membersihkan kamar mereka, dan mencucikan baju-bajunya.

An bergabung dengan tim nasional pada akhir 2017, saat masih berusia 15 tahun. Dia menjadi anak SMP pertama yang bisa menembus ke skuad elite Korea.

Akan tetapi, menjadi anggota termuda di tim nasional Korea malah membuat An mengalami perundungan demi perundungan.

Baca Juga: Kritik An Se-young untuk PBSI-nya Korea Selatan Picu Investigasi dari Komite Olahraga dan Olimpiade Negeri Ginseng

Dipaksa menjadi 'pembantu', An jadi tidak bisa beristirahat secara penuh setelah agenda latihan dan pertandingan.

Akan tetapi, sebagaimana pemberitaan dari MKSports.co.kr, tidak ada tindakan berarti dari federasi untuk mengatasinya.

"Asosiasi meneruskan hasil pertemuan kepada tim nasional, tapi staf kepelatihan kabarnya merespons bahwa mereka tidak bisa menyelesaikannya."

"Mereka hanya bisa memperbaikinya secara bertahap."

"Pihak An mengklaim tidak ada peningkatan meski telah meminta Asosiasi untuk menghentikan kebiasaan buruk ini."

Tantangan yang harus dihadapi ini tidak menghentikan An untuk menjadi pemain elite dunia sejak remaja walau bahan bakarnya adalah amarah.

Bagaimana An menjadi tuan putri di bulu tangkis setelah bertahun-tahun diperlakukan dengan tidak pantas ibarat kisah Cinderella.

Jika Cinderella memerlukan sihir ibu peri untuk menjadi putri, An memerlukan amarah dalam dirinya sendiri selain bakat dan ketekunan tentunya.

"Kekuatan yang mendorong saya untuk meraih tujuan dan mimpi adalah kemarahan," ucap An dalam wawancara dengan Yonhap.

Sejak 2019, tren penampilan An hanya menunjukkan grafik yang meningkat.

Pada 2019, di usia 17 tahun, An sudah meraih gelar ajang BWF World Tour pertamanya di New Zealand Open Super 300.

Di tahun yang sama, An menaikkan trofinya ke level Super 750 atau setara Super Series Premier dengan menjuarai French Open.

Kini, An hampir menamatkan bulu tangkis di usia 22 tahun.

Di level individu, dia hampir berhasil memenangi semua gelar juara di ajang bergengsi yaitu All England Open, World Tour Finals, Kejuaraan Dunia, Asian Games, dan Olimpiade.

Hanya Kejuaraan Asia yang belum berhasil dimenangi An.

Sementara di ajang beregu, An hanya belum pernah mencicipi podium tertinggi di Sudirman Cup tetapi telah merasakan emas di Uber Cup dan beregu Asian Games.

Kesuksesan di Asian Games dan Olimpiade makin berharga karena direngkuh An ketika di tengah cedera lutut.

Namun, prestasi tertinggi berupa medali emas Olimpiade sungguh-sungguh diperlukan An.

Tak hanya demi kejayaan pribadi, An benar-benar memakai momen emas ini untuk akhirnya mengeluarkan unek-unek yang telah lama dipendam.

Beberapa pihak mengkritik An karena dianggap mencuri semua perhatian ketika atlet Korea di Olimpiade Paris 2024 bukan cuma dirinya.

Namun, keputusan An untuk bersuara ketika semua mata tertuju kepada dirinya tetap membawa dampak yang diharapkan.

Kementerian yang menaungi dunia olahraga di Negeri Ginseng melakukan audit terhadap BKA setelah tudingan-tudingan yang dilontarkan An Se-young.

"Saya pikir bulu tangkis Korea bisa berkembang lebih jauh," kata An dalam konferensi pers setelah medali emasnya di Olimpiade.

"Akan tetapi, fakta bahwa kita hanya memenangi satu medali emas di turnamen ini (Olimpiade) menjadi pengingat sudah waktunya bagi Asosiasi untuk merefleksikan kembali."

Baca Juga: Kasus An Se-young Vs BKA Masuk Tahap Penyelidikan, Makin Panas Setelah Asosiasi Sebut Pernyataan Kontradiktif

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu
Sumber : MKSports.co.kr
REKOMENDASI HARI INI

Template Ruben Amorim di Manchester United, Cetak Gol Cepat tetapi Payah Jaga Keunggulan

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136