"Tapi jangan berlarut-larut dan kita coba lagi," imbuhnya.
Di satu sisi, soal kegagalan di tunggal putra kemarin, Taufik pun tidak memungkiri bahwa faktor terbesar di lapangan ada di tangan pemain sendiri.
"Saya sampaikan ke pemain kalau dari persiapan 1-10, itu yang 1-9 sudah kami siapkan semua (oleh tim Ad Hoc)."
"Mulai dari pelatih sampai kebutuhan nutrisi dan sebagainya. Sisanya, yang ke-10 itu adalah dari pemainnya sendiri," tegas mantan didikan Mulyo Handoyo itu.
Adapun Liliyana memaklumi kegagalan di nomor ganda campuran karena persaingan yang lebih ketat. Apalagi jika baru debut di Olimpiade.
"Atmosfer Olimpiade memang luar biasa. Tegang itu wajar karena bagi Rinov/Pitha ini Olimpiade pertama mereka dan harus mereka hadapi."
"Hasilnya tidak bisa dipungkiri, tapi tidak bisa saling menyalahkan karena pemain sendiri pun pasti kecewa," ucap Liliyana.
Keterlambatan pembentukan Ad Hoc PBSI menjadi salah satu hal yang sempat dibahas para penggemar bulu tangkis Tanah Air.
Puncaknya ketika Indonesia menorehkan sejarah pilu tanpa medali di Asian Games 2022, Oktober 2023 lalu. Selang beberapa bulan kemudian, barulah kabar dibentuknya tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 diumumkan.
Langkah tersebut dinilai agak terlambat mengingat negara-negara lain seperti China dan Malaysia, sudah visioner mempersiapkan agenda khusus dan terarah untuk atlet-atlet yang berpotensi ke Olimpiade sejak setahun sebelumnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Antaranews |
Komentar