Hasrat Marquez untuk menang lagi pun berpotensi merembet menuju seri Misano.
Apalagi seperti yang dikatakan Marquez, mengutip role model-nya yaitu jagoan tenis asal Spanyol, Rafael Nadal, sebuah kemenangan layaknya bahan bakar bagi seorang atlet.
"Saya mengorbankan banyak hal untuk terus berkembang, mengatasi cedera, dan empat tahun di neraka," kata Marquez menganalogikan situasinya, dikutip BolaSport.com dari Corse di Moto.
"Rafael Nadal selalu menjadi referensi bagi saya. Bagi para atlet, kemenangan adalah bahan bakar," tegas Marquez.
Seperti diketahui, Marquez sempat berada di persimpangan jalan dalam kariernya. Sebuah dilema besar dialaminya.
Cedera parah di lengan kanannya sejak insiden Jerez 2020 dan kemunduran motor Honda RC213V menjadi kombinasi sempurna yang membuat kapastias Marquez mulai dipertanyakan.
Mungkinkah pembalap yang pernah mendominasi kompetisi itu sudah habis?
"Ada fase-fase dalam kehidupan atlet yang tidak Anda duga," kata Marquez.
"Kemenangan ini terasa berbeda karena saya harus mengambil keputusan yang bertentangan dengan hati saya."
"Contohnya seperti meninggalkan tim yang telah menjadi bagian penting dalam hidup saya dan teman-teman saya di Honda."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Corse di Moto |
Komentar