BOLASPORT.COM - Satu kebiasaan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dinilai menjadi penyebab dari insidennya dengan Alex Marquez (Gresini Racing) di balapan MotoGP Aragon.
Kontroversi yang timbul karena kecelakaan antara Francesco Bagnaia dan Alex Marquez pada balapan MotoGP akhir pekan lalu dikomentari oleh rival-rivalnya.
Dalam lap ke-19 dari balapan pada Minggu (1/9/2024) di Motorland Aragon, Alcaniz, Spanyol, Alex Marquez menabrak Bagnaia dari sisi dalam Tikungan 13.
Kedua pembalap yang sebenarnya sedang bersaing untuk posisi ketiga itu malah sama-sama gigit jari karena gagal finis.
Mereka keluar lintasan dengan Bagnaia sempat terseret di bawah motor Alex Marquez untuk beberapa saat.
Komentar pedas harus diterima oleh Marquez.
Dari Bagnaia sendiri, dia menuding sang kompetitor sengaja menabraknya karena data telemetri yang menunjukkan adik Marc Marquez tidak melepaskan gas sampai keduanya terjatuh di gravel.
Sindiran keras juga keluar dari Marco Bezzecchi (Pertamina Enduro VR46), rekan Bagnaia di Akademi Pembalap VR46 besutan Valentino Rossi.
"Sudah jelas bahwa Pecco menyalipnya sebelum berbelok ke kanan, tidak mungkin Alex tidak melihatnya," ucap Bezzecchi.
"Itu antara dirinya buta, atau dia tidak ingin meihat," sambungnya.
Alex Marquez memang berdalih dengan mengaku tidak melihat Bagnaia karena sedang melihat ke sisi dalam tikungan.
Bagnaia menyalipnya dari sisi luar. Secara posisi sudut pandang, Bagnaia lah yang tidak terhalang oleh kuda besinya.
Meski demikian, fakta bahwa Marquez lebih dahulu melebar di tikungan sebelumnya membuat adik Marc Marquez itulah yang dinilai seharusnya mengalah.
Tidak semua berpendapat demikian.
Pembalap LCR Honda, Johann Zarco, merasa kecelakaan itu juga turut disebabkan oleh kebiasaan buruk Bagnaia saat berlomba.
"Pecco (Bagnaia) tidak memperhitungkan dengan seksama posisi pembalap lainnya," kata Zarco, dilansir dari Motorsport.com.
"Dia telah melakukannya di Le Mans dengan Maverick Vinales. Saya tidak tahu apakah itu terjadi di balapan lainnya."
Di balapan MotoGP Prancis tahun lalu, Bagnaia dan Vinales bersenggolan ketika pembalap yang disebut pertama berusaha merebut posisinya kembali dari sisi dalam tikungan.
Saat berusaha memasuki tikungan, Bagnaia menyenggol bagian depan motor Vinales yang jalur balapnya dipotong sehingga keduanya gagal finis.
Maret lalu, di balapan MotoGP Portugal, Marc Marquez lah yang bertabrakan dengan Bagnaia ketika hendak disalip kembali dari sisi dalam tikungan.
Marquez dan Bagnaia juga terlibat kontak saat terlibat dogfight di balapan MotoGP Spanyol sebulan berselang meski tidak ada yang terjatuh di sana.
Menurut Zarco, kebiasaan Bagnaia ini timbul karena ekspektasinya untuk melihat lawan mengalah setelah memberi ruang untuk disalip.
"Terkadang, rasanya seperti Pecco menyalip dengan berpikir, tentunya, kita akan mengerem untuk membiarkannya lewat," sambung Zarco.
"Itulah yang menyebabkan berbagai insiden."
Dalam dunia balap memang ada sejumlah aturan tidak tertulis untuk memastikan perlombaan berlangsung dengan aman.
Penafsirannya pun berbeda-beda sehingga opini jagat MotoGP terbelah.
"Bagnaia merasa bahwa dia berada di jalurnya, dan, faktanya, benar, dia berada di jalur yang lebih baik daripada Alex," kata Zarco.
"Namun, Alex sudah berada di lintasan. Selain itu, masuk akal bagi dia untuk mempertahankan posisinya."
Adapun menurut mereka yang membela Bagnaia, Marquez seharusnya mengalah karena lebih dahulu melebar dan Bagnaia sudah berada di depannya sebelum tikungan.
Keputusan resminya? FIM MotoGP Stewards yang berperan sebagai pengadil menyimpulkan tidak ada satu pun dari Bagnaia dan Marquez yang punya andil terhadap insiden di Aragon.
Kecelakaan mereka dianggap sebagai racing incident karena disebabkan kondisi lintasan yang tidak memungkinkan mereka untuk mengambil opsi lain.
"FIM MotoGP Stewards telah mewawancarai kedua pembalap dan mendengarkan penjelasan tentang insiden tersebut dari sudut pandang mereka berdua," demikian pernyataan Steward.
"Steward juga meninjau berbagai siaran dan sumber gambar serta data mesin yang tersedia"
"Selama pemeriksaan, kedua pembalap menjelaskan bahwa tingkat grip di luar racing line memang sulit.
"Menurut Steward, hal ini merupakan faktor yang berkontribusi dalam kasus ini, yaitu kemampuan para pembalap untuk memiliki pilihan untuk menghindari benturan."
"Kesimpulan dari FIM MotoGP Stewards setelah mempertimbangkan semua hal, dan tanpa adanya bukti yang meyakinkan, tidak ada pembalap yang dianggap bertanggung jawab atas insiden itu."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar