BOLASPORT.COM - Valentino Rossi kembali mengenang rivalitas sengitnya dengan Max Biaggi ketika awal-awal perjalan kariernya di pentas MotoGP.
Rivalitas antara Valentino Rossi dan Max Biaggi menjadi salah satu rivalitas paling ikonik dalam sejarah perjalanan ajang MotoGP hingga kini.
Tensi ketegangan dua rider asal Italia tersebut bahkan sudah tercipta tatkala mereka masih berkompetisi di kelas yang berbeda.
Percikan apik itu mulai terlihat tatkala Valentino Rossi baru menjalani debut di kelas 125cc di musim 1996 dan Biaggi memiliki situasi lebih mapan.
Biaggi sendiri sudah menjadi sorotan publik Italia yang sedang menuju gelar juara dunia di kelas 250cc untuk ketiga kalinya secara beruntun.
Kehadiran Rossi dengan karakter uniknya seolah ingin menggusur status Biaggi sebagai pembalap nomor satu Italia.
Kebencian The Doctor kepada Biaggi tidak bisa dipungkiri karena adanya kelompok yang berbangga dengan daerah asal mereka.
Beberapa nama tenar seperti Luca Cadalora, Doriano Rombano serta Rossi sendiri semuanya dari Emilia Romagna, sedangkan Biaggi dari Roma.
Sentimen kebencian kepada Roman Emperor semakin tidak bisa disembunyikan oleh Rossi karena dia merupakan pendukung Loris Capirossi.
Pada tahun-tahun tersebut, Loris Capirossi menjadi rival bebuyutan Max Biaggi dalam meraih gelar juara dunia di kelas 250cc.
Peraih sembilan gelar juara dunia itu mengakui bahwa persaingan dengan Biaggi benar-benar menjadi persaingan yang hebat.
Tidak hanya daerah asal, rasa benci itu juga hadir lantaran Rossi tidak suka dengan cara Biaggi dalam melakoni sesi wawancara.
Meski demikian, ada satu hal yang membuat Rossi tak sungkan untuk mengakui adanya rasa bersalah kepada Max Biaggi.
"Persaingan dengan Biaggi lebih hebat lagi," ucap Valentino Rossi dalam siaran podcast milik Andrea Migno 'Mig Babol'.
"Melihat apa yang terjadi, itu adalah kesalahan saya, karena saya tidak menyukai Biaggi."
"Hanya karena kami adalah satu kelompok lain, meskipun saya masih kecil bagi mereka."
"Ada banyak pembalap kuat di sini, Capirossi dan (Luca) Cadalora."
"Tapi Cadalora berasal dari Modena (Doriano) Romboni berasal dari La Spezia, tapi mereka semua berasal dari Emilia-Romagna."
"Dan kemudian ada Biaggi dari Roma, jadi saya tidak terlalu menyukainya."
"Namun bukan karena ia berasal dari Roma, melainkan karena cara dia melakukan wawancara, jadi saya tidak terlalu menyukainya," imbuhnya.
Rasa bersalah juga menghinggapi Rossi lantaran pernah mengaku terang-terangan tidak menyukai Max Biaggi karena dia adalah rival Capirossi.
Dari momen tersebut, Biaggi dan Rossi semakin menunjukkan sisi kebencian yang lebih brutal lagi ketika mereka sama-sama berada di kelas utama MotoGP.
Setelah 28 tahun, Rossi memaklumi rasa jengkel yang dipikul Biaggi atas dirinya pada waktu itu.
Dua pria yang telah dinobatkan sebagai legenda MotoGP tersebut saat ini sudah melupakan hal itu dan kembali akrab satu sama lain.
"Dia berada di puncak sebagai sosok dunia balap motor Italia, dan saya datang dan berkata bahwa saya tak menyukainya," ucap Rossi.
"Dan sejak itu, rivalitas kami langsung terbentuk, namun, itu semua adalah salah saya."
"Saya yang mengatakan Biaggi menang hanya karena dia menunggangi motor Aprilia," tuturnya, dikutip dari Motosan.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar