"Ada tiga atau empat tikungan di trek yang gripnya kurang. Saya rasa itu di tikungan 9-10, kalau dilihat permukaannya cukup jelas, bahkan terlihat lembab (karena diaspal baru)."
"Pada titik itulah, Marc melakukan sesuatu yang sangat berbeda dari pembalap lain. Dan itu adalah teknik masuknya dia (ke tikungan). Kecepatanya setiap kali masuk tikungan dan bagaimana cara dia menarik gas tetapi tidak terlalu membuat lajunya terlalu cepat."
"Cara pengereman dia juga sangat berbeda, karena dia seperti binatang setiap kali mengerem (mengerem dengan terlambat)," ujarnya.
Cara Marquez menaklukkan sirkuit dengan terobosan ini tidak lepas dari kerja keras, latihan dan komitmen dia untuk mengejar kemenangan.
Bisa-bisa, MotoGP San Marino 2024 di Sirkuit Misano kekuasaannya pun berpotensi dilahap.
Apalagi, Marquez pun sudah berujar setelah menang di Aragon kemarin, Bahwa gelar juara adalah bagaikan bahan bakar untuknya dalam mengejar kemenangab lagi.
"Saya mengorbankan banyak hal untuk terus berkembang, mengatasi cedera, dan empat tahun di neraka," kata Marquez menganalogikan situasinya setelah insiden cedera fatal di Jerez 2020.
"Rafael Nadal selalu menjadi referensi bagi saya. Bagi para atlet, kemenangan adalah bahan bakar," ucap Marquez.
Baca Juga: 1 Kemenangan Marc Marquez Sudah Cukup Bikin Bosnya Jorge Martin Was-was
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Corse di Moto |
Komentar