"Pergi saja ke Jiangxi untuk menonton pertandingan langsung, Anda pasti akan melihatnya."
Dia dan kehadirannya di stadion sangat berpengaruh kepada para suporter lainnya.
Menurut surat kabar itu, pada tahun 1985 dia sangat marah karena Timnas China kalah dalam pertandingan sepak bola.
Dampaknya, Gui Erniu menghancurkan TV hitam putih 17 inci yang sangat berharga pada saat itu dan melompat ke Sungai Yangtze.
Pada final Piala Asia 2004, dia bersepeda selama 28 hari dan sejauh 1.870 km ke Beijing untuk menyemangati Timnas China.
Gaya bersorak unik Gui Erniu memberikan kesan yang kuat kepada semua orang, karena dia sering mengenakan topi bertanduk merah.
Selain itu, sisi kiri wajahnya dicat merah, pipi kanannya memiliki garis merah bertuliskan: "Sisi kiri saya wajah berwarna merah, melambangkan tanah merah kami di Jiangxi, basis revolusi merah. Di sisi kanan wajah saya terdapat tulisan 1 Agustus, karena saya adalah penggemar Jiangxi."
Baca Juga: Pelatih China Percaya Atmosfer Stadion Bisa Buat Ancaman, Timnas Indonesia Wajib Waspada
Saat menyemangati Timnas China, Gui Erniu akan menuliskan kata "China" di wajahnya, bersama dengan huruf merah besar yang tertulis di tubuhnya.
Batalkan Lawan Indonesia
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | DANTRI.com.vn, Sina.cn |
Komentar