Media China atau aparat setempat belum mengkonfirmasi apakah kematian Gui Erniu ada hubungannya dengan kekalahan telak dari Jepang atau tidak.
Namun, banyak penggemar yang bersuara meminta Asosiasi Sepak Bola China untuk membubarkan tim nasional setelah mencetak rekor kekalahan terberat dalam sejarah.
"Mengapa tidak membubarkan tim daripada membuang-buang uang dan menyakiti fans China seperti itu?" ucap seorang penggemar mengomentari Sina Sport.
"Kalau soal sepak bola China, saya lebih memilih diam. Saya merasa malu dengan apa yang sudah dan sedang terjadi," ujar fans lainnya.
"Apakah terlalu berlebihan untuk meminta kepada para pemain China? Mereka sekarang adalah tim yang diinginkan oleh setiap tim lain di Asia untuk berada di grup yang sama di turnamen mana pun, karena mudah dikalahkan."
"Oleh karena itu, saya sarankan agar federasi sepak bola membatalkan 9 pertandingan tersisa, mungkin skor 8-0 atau 9-0 akan terus muncul," ujar penggemar lainnya.
Kematian Gui Erniu dan saran penggemar China itu pasti berdampak ke Timnas Indonesia.
Indonesia baru akan bertemu China di Qingdao pada 15 Oktober 2024, sebelum menjamunya di Jakarta pada 5 Juni 2026.
Bodoh dan Tertinggal Zaman
Kekalahan memalukan China dari Jepang juga mengundang komentar He Xiaolong, seorang tokoh media China yang terkenal.
"Kekalahan 0-7 China menjadi lebih memilukan lagi ketika Palestina mampu bermain imbang dengan Korea Selatan di laga tandang. Tim dari negeri kecil tapi dengan tembakan sangat sengit itu mencerminkan absurditas sepak bola China saat ini."
"Tak berlebihan jika menyebut Timnas China gila dan bodoh. Di antara 24 tim yang berpartisipasi (di putaran ketiga), hanya China yang memiliki gaya bermain dan taktik tertua dan paling ketinggalan zaman," kata Xiaolong.
Dalam klasemen senentara Grup C, China berada di urutan keenam atau juru kunci.
Pada jadwal pertandingan berikutnya, China menjamu Arab Saudi di Dalian Suoyuwan Football Stadium, Selasa (10/9/2024) pukul 19.00 WIB.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | DANTRI.com.vn, Sina.cn |
Komentar