Pembalap 27 tahun tersebut berusaha keras untuk menekan dan mencari celah untuk melakukan manuver.
Akan tetapi, setiap kali Bagnaia berusaha mendekat, saat itu pula Martin selalu mendorong dirinya dan makin sulit dikejar.
Setelah merampungkan sesi sprint sampai di area podium, wajah Bagnaia sangat-sangat masam.
Tidak ada senyuman yang terukir di wajahnya tetapi pada akhirnya dia tetap berusaha tersenyum getir ke arah media dan penggemar yang sudah datang.
Pemandangan tersebut juga terpantau oleh Dani Pedrosa, legenda MotoGP yang beralih peran menjadi seorang pundit sekaligus pembalap penguji.
"Saya melihat dia agak kesal dengan dirinya sendiri," kata Dani Pedrosa menganalisis di stasiun televisi Spanyol, DAZN, dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Dia telah menunjukkan, setidaknya saya pikir saya memahami maksudnya, bahwa motornya sudah bekerja sangat baik sepanjang akhir pekan sampai hari ini."
"Mungkin karena dirty air (aliran udara yang sudah terpengaruh peranti aerodinamika), motornya tidak bekerja dengan sempurna seperti biasanya."
The Little Spaniard juga menyoroti mimik wajah Bagnaia yang biasanya tetap senang ketika mendapat podium, hari ini terlihat berbeda.
Bagnaia memang mengatakan posisi kedua sudah baik jika mengingat hasil buruk yang diraihnya pada seri bakap sebelumnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar