BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, Dani Pedrosa, mengamati gestur Francesco Bagnaia yang berusaha tabah setelah gagal memenangi balapan sprint MotoGP San Marino 2024.
Jalannya balapan sprint MotoGP San Marino 2024 di Sirkuit Misano, Italia, pada Sabtu (7/9/2024) benar-benar tak sesuai skenario Bagnaia.
Start di posisi terdepan, ancang-ancang melakukan lesatan bagus sejak garis start sejatinya sudah digaungkan sang juara dunia bertahan tersebut.
Rekor waktu lap di kualifikasi juga menjadi bukti betapa kuatnya Bagnaia di trek di mana dia sering berlatih bersama grup VR46 Riders Academy besutan Valentino Rossi.
"Akan sangat penting untuk memiliki start yang bagus dan langsung mendorong dengan keras," demikian ucapan Bagnaia sebelum sesi sprint dimulai.
Namun, semua berubah ketika lampu hijau menyala tanda dimulainya balapan.
Start roket Jorge Martin (Prima Pramac) yang memulai dari posisi keempat sama sekali tak terduga bagi Bagnaia.
Juara bertahan MotoGP dua kali tersebut langsung tersalip Martin dan ketinggalan di tempat kedua sebelum tikungan pertama.
Selama sesi sprint, bukan berarti Bagnaia hanya pasrah dan merelakan itu.
Pembalap 27 tahun tersebut berusaha keras untuk menekan dan mencari celah untuk melakukan manuver.
Akan tetapi, setiap kali Bagnaia berusaha mendekat, saat itu pula Martin selalu mendorong dirinya dan makin sulit dikejar.
Setelah merampungkan sesi sprint sampai di area podium, wajah Bagnaia sangat-sangat masam.
Tidak ada senyuman yang terukir di wajahnya tetapi pada akhirnya dia tetap berusaha tersenyum getir ke arah media dan penggemar yang sudah datang.
Pemandangan tersebut juga terpantau oleh Dani Pedrosa, legenda MotoGP yang beralih peran menjadi seorang pundit sekaligus pembalap penguji.
"Saya melihat dia agak kesal dengan dirinya sendiri," kata Dani Pedrosa menganalisis di stasiun televisi Spanyol, DAZN, dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Dia telah menunjukkan, setidaknya saya pikir saya memahami maksudnya, bahwa motornya sudah bekerja sangat baik sepanjang akhir pekan sampai hari ini."
"Mungkin karena dirty air (aliran udara yang sudah terpengaruh peranti aerodinamika), motornya tidak bekerja dengan sempurna seperti biasanya."
The Little Spaniard juga menyoroti mimik wajah Bagnaia yang biasanya tetap senang ketika mendapat podium, hari ini terlihat berbeda.
Bagnaia memang mengatakan posisi kedua sudah baik jika mengingat hasil buruk yang diraihnya pada seri bakap sebelumnya.
Akan tetapi, Pedrosa sadar bahwa reaksi Bagnaia sesungguhnya adalah kekecewaan.
"Dari nada bicaranya dan pernyataannya, saya bisa merasakan bahwa Pecco tahu dia telah gagal," kata Pedrosa.
"Menurut saya, hari ini bukan hari di mana dia menyalahkan masalah pada motor, ban dan sebagainya. Tapi, dia menyalahkan dirinya sendiri."
Karena gagal menang di Sprint, saat ini poin Bagnaia tertinggal lebih jauh dari Jorge Martin yang kokoh di puncak.
Selisih poin mereka lebih banyak dari pekan sebelumnya. Martin tembus 311 poin, sedangkan Bagnaia dengan 285 poin.
Terpaut 26 poin, Bagnaia tidak mungkin menggusur Martin pada akhir pekan ini karena maksimal hanya bisa mendapat 25 poin.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar