"Setidaknya Anda duduk di dalam mobil tanpa ingin mengurangi performa para rider. Saya sendiri menggunakan penyumbat telinga, tetapi tidak bisa mendengar apa-apa."
"Sebagian karena bising. Kita tidak bisa menggunakannya seperti pembalap Formula 1, karena telinga sangat penting untuk keseimbangan kita."
"Mereka mungkin bisa memberi tahu kami cuaca melalui radio, tetapi kami harus menafsirkan perasaan di atas motor," ujar Bezzecchi.
Adapun Marquez juga tak mengira kemenangan akan diraihnya karena ia cukup pesimis jika lintasan kering.
Namun, hujan memberikan kemudahan bagi Marquez untuk melakukan manuver dan akhirnya menjaga kecepatannya di depan hingga menang dengan gap lebih dari tiga detik atas Bagnaia.
“Yang satu ini benar-benar tak terduga, terutama karena start dari posisi kesembilan, tanpa tetesan (hujan) itu mustahil untuk bertarung dengan para pembalap top,” kata Marquez.
“Kami tahu bahwa bagian kedua balapan kami sangat kuat dan bagi saya, yang paling penting adalah... ok, satu poin adalah memimpin balapan, tetapi poin lainnya adalah membuka jarak dengan juara dunia dan Pecco yang sangat cepat di sini."
“Saya mampu berkendara dengan cara yang sangat baik, sangat cepat dan bertahan di bagian pertama dari bagian kedua balapan itu. Dan kemudian menyerang di lap-lap terakhir," ujarnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar