Pergantian setter dilakukan tim Bhayangkara dengan memasukkan Dio Zulfikri dan menarik keluar Nizar Julfikar.
Saat Bhayangkara unggul dengan skor 21-14, laga sempat tertunda cukup lama karena kesalahan rotasi dari Kuwait SC.
Momen tersebut membuat fokus pemain Bhayangkara menurun, sebaliknya Kuwait SC justru mencetak tiga poin beruntun untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 17-21.
Lagi, kembali harus dihentikan wasit dengan alasan yang tidak jelas sampai membuat staff kepelatihan kedua tim melakukan protes.
Meski begitu, Bhayangkara akhirnya mampu mendapatkan set point usai spike Agil Angga menghasilkan block out pada 24-19.
Kecolongan satu poin lagi, poin kemenangan Bhayangkara didapat berkat servis eror pemain Kuwait SC.
Pada set ketiga, Bhayangkara kembali berhasil memimpin duluan dengan selisih empat angka pada skor 8-4.
Sejauh ini, Earvin Ngapeth masih belum tampil 100 persen walau posisinya tetap tak tergantikan dengan Jean Patry.
Namun, atlet berusia 33 tahun itu memang cukup cerdik sebagai juru gedor hingga membantu Bhayangkara terus menjauh dengan skor 13-8.
Bhayangkara akhirnya mencatatkan set point dengan keunggulan 24-18. Spike Agil akhirnya menyudahi laga.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar