Yamaha menikmati kesuksesan di MotoGP sampai akhirnya Ducati melakukan hal yang sama dengan cara yang berbeda.
Sejak 2014, Ducati mencoba membuat kuda besi berdaya pacu tinggi ala mesin V4 menandingi kecepatan motor inline four di tikungan berkat pengembangan aerodinamika.
Peta kekuatan pun bergeser dengan Ducati hampir selalu di atas Yamaha dalam persaingan untuk gelar juara sejak musim 2017.
Di tengah periode suram ketika Yamaha tak mampu menang balapan selama 26 balapan beruntun pada 2017-2018, Rossi buka suara.
"Kita harus mengakui bahwa Ducati dan Honda belajar dari Yamaha," kata Rossi setelah finis ketujuh di GP San Marino 2018, dilansir dari Crash.
"Tiga, empat tahun yang lalu Yamaha sangat halus sementara Honda dan Ducati benar-benar meraung, lebih agresif."
"Kelihatannya dalam beberapa tahun terakhir Ducati dan Honda membuat motor mereka lebih seperti Yamaha."
"Mereka punya konfigurasi V, kami punya inline four, bisa jadi itu alasannya."
Dengan aerodinamika, Ducati dan pabrikan V4 lainnya bisa menggunakan kelebihan tenaga dari motor mereka untuk meningkatkan grip dan akselerasi.
Adapun Yamaha, mereka kesulitan untuk meminimalisir efek drag (hambatan) dari aerodinamika karena tenaga yang relatif lebih sedikit.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motorsport.com, Crash.net |
Komentar