Filosofi dari Pirlo disebut-sebut memainkan sepak bola yang menyerang.
Kenyataannya Pirlo juga bernasib sama seperti Sarri yang hanya bertahan semusim di Allianz Stadium.
Juara 36 kali Liga Italia lantas menunjuk kembali Allegri sebagai allenatore.
Tugas kedua Allegri berlangsung selama tiga musim, namun gaya sepak bola pragmatisnya gagal membawa banyak kesuksesan.
Periode kedua Allegri di Turin juga tetap sama saja dengan klub tampil stagnan selama 3 musim.
Baca Juga: Termasuk Gelandang Keturunan Indonesia, 2 Sosok Bisa Jadi Penyelamat Karier Fonseca di AC Milan
Sepak bola pragmatis yang dibawanya tidak membawa banyak kesuksesan bagi Juventus.
Kini, Juventus sekali lagi bertaruh pada gaya sepak bola yang lebih menyerang.
Mereka mendapuk Thiago Motta yang digaet dari Bologna sebagai pelatih barunya mulai musim 2024-2025.
Harapan besar ada di pundak Motta dengan tidak hanya mengubah cara mereka bermain, tetapi juga dengan target menjadi juara.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Tuttomercatoweb.it, Transfermarkt.co.uk |
Komentar