Melihat aturan sekarang, pabrikan yang mendapatkan keistimewaan ini adalah mereka yang masuk ke dalam Grup D yaitu Honda dan Yamaha.
Honda dan Yamaha masih jauh dari batas persentase poin kejuaraan untuk naik kelas dalam klasifikasi konsesi yaitu di atas 35 persen (259 poin).
Yamaha, yang paling mendingan, baru bisa melampauinya pada akhir musim ini jika selalu podium saat sprint dan balapan GP di tujuh seri tersisa.
Adapun jika melewati batas dalam jendela penghitungan selanjutnya (antara masa larangan tes musim panas 2024 dan musim panas 2025), mesin mereka baru 'masuk kulkas' mulai 2026.
Meski fokus utamanya adalah mengincar level kompetitif pada 2027, tak berarti tim asal tampil saja selama dua musim ke depan.
Yamaha dan Honda pun punya kesempatan besar untuk memulihkan prestasi mereka yang anjlok dengan terus meningkatkan dapur pacu motor mereka ketika kompetitor lainnya dilarang.
Tidak hanya Yamaha dan Honda yang bisa tersenyum.
Mengutip GPOne, Ducati juga diuntungkan karena mereka berpeluang untuk memperpanjang hegemoni mereka sebagai pabrikan terkuat di MotoGP.
Musim ini saja, Ducati mampu menyapu bersih posisi tiga besar dalam 9 balapan GP dan cuma gagal menang 1 kali dari 13 seri yang sudah berjalan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motorsport.com, GPOne.com |
Komentar