Selisih 53 poin terbilang kecil jika melihat masih ada 7 seri balap tersisa dan masih ada 259 poin diperebutkan.
Momentum bergerak ke arah Marquez karena potensi cuaca buruk dan kondisi sulit mengiringi bagian terakhir dari kejuaraan musim ini.
Rangkaian balapan di kawasan Asia Tenggara yaitu GP Indonesia, GP Thailand, dan GP Malaysia berlangsung ketika musim penghujan.
GP Jepang juga beberapa kali berlangsung di tengah hujan, termasuk musim lalu ketika Marquez mampu finis ketiga dengan motor 'butut' Honda.
Sirkuit Phillip Island yang menjadi venue GP Australia juga terkenal karena cuaca yang tidak bisa ditebak serta kondisi yang dingin dan berangin.
Keuntungan makin besar bagi Marquez jika persaingan untuk gelar juara berlangsung hingga seri terakhir di Valencia.
Cuaca dingin menjadi tantangan di Valencia. Selain itu, Sirkuit Ricardo Tormo yang menjadi arena punya jalur berlawanan arah jarum jam, kesukaan Marquez.
Kendati Marquez tak mau sesumbar soal kans juaranya musim ini, kepercayaan dirinya teramati oleh jurnalis pit lane MotoGP, Simon Crafar.
"Anda lihat raut wajah Marc ketika ditanya apakah dia berada dalam persaingan untuk gelar juara?" ucap Crafar.
"Dia bilang tidak bisa melakukan kesalahan lagi."
"Niat yang terlihat dari wajah Marc dan levelnya sebagai pembalap kita tahu seperti apa, saya akan khawatir jika saya yang menjadi lawannya."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar