Poin kedua Lee bahkan baru didapat karena kesalahan Watanabe sendiri yang sudah mencapai match point dengan skor 20-1. Lee akhirnya kalah dengan skor akhir 15-21, 2-21.
“Ini sungguh memalukan. Saya tidak ingat kapan terakhir kali saya melihat satu set dimenangkan seperti ini di lapangan TV,” kata Fischer dilansir BolaSport.com dari Sport.tv2.dk.
“Begitu banyak pemain muda Denmark yang menyukainya di sini."
"Jika mereka menonton pahlawan mereka sebelum mereka pergi ke sekolah, dan dia memberikan pertandingan seperti itu, dia menghancurkan beberapa dari banyak orang yang benar-benar peduli padanya. Itu tidak baik," tutur Fischer.
Fischer tak menyangka dengan penampilan Lee yang menurutnya bahkan seperti seorang atlet yang tidak berlatih ketika hendak tampil di turnamen besar.
Padahal, Lee merupakan seorang tunggal putra yang disegani dengan beberapa gelar prestisius sebagai juara All England, juara Asia, hingga peraih medali Olimpiade.
“Anda bisa mendengarnya di tengah kerumunan. Mereka hampir mulai tertawa. Mereka terkejut," ucap Fischer.
“Ketika Anda melihat ini, saya duduk dan berpikir bahwa ada seorang pria yang tidak berlatih."
"Permainannya sangat tidak menentu dan tidak jelas, seperti kurang latihan sebelum turnamen."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | SportTV2.dk |
Komentar