"Saya mulai memacu, tetapi tanpa menggunakan terlalu banyak ban depan karena saya tidak merasakan sensasi yang baik dengan ban depan," tutur Bagnaia.
"Saya mengerem 18 atau 20 meter lebih awal dari putaran tercepat saya dan saya kehilangan ban depan tanpa sudut kemiringan."
"Tidak mungkin kehilangan ban depan seperti in jika Anda berada dalam kondisi kering. "
"Semuanya cukup aneh hari ini, tetapi itu terjadi pada kami dua kali dalam tiga Grand Prix terakhir, jadi mungkin itu akan terjadi pada yang lain di Grand Prix berikutnya."
Namun. Bagnaia yang juga menyalahkan masalah ban depan di saat sprint MotoGP Aragon mengungkapkan rasa frustrasinya dengan jelas.
"Anda bekerja sangat keras. Anda yang tercepat, terkuat. Anda tahu bahwa potensi Anda adalah memenangkan balapan," ujar Bagnaia.
"Dan kemudian untuk sesuatu yang berada di luar kendali Anda, Anda mendapatkan hasil seperti ini," katanya.
"Mudah untuk mengatakan bahwa saya bisa saja mundur dan finis ketiga, tetapi ketika Anda memiliki potensi, ketika Anda memiliki kecepatan dan Anda mengendalikan kecepatan Anda, lalu Anda terjatuh. Sungguh memalukan.
"Jadi saya sangat frustrasi dan marah karena itu tidak boleh terjadi di kejuaraan kami. Tetapi begitulah adanya."
Setelah terpaut empat poin dari Martin pada hari Sabtu, Bagnaia kini tertinggal 24 poin menjelang putaran berikutnya yang akan dimulai di Indonesia akhir pekan depan.
Kabar baik bagi Bagnaia adalah rekan setimnya Bastianini mampu mengalahkan Martin setelah melakukan operan keras di putaran terakhir, yang tanpanya keunggulan Martin kini akan menjadi 29 poin.
"Kami akan bekerja keras lagi seperti biasa. Dan kami akan mencoba untuk menang, tetapi tentu saja terkadang kami membutuhkan sedikit keberuntungan," kata Bagnaia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar