Setelah pensiun akhir musim 2001-2002, pria berusia 54 tahun itu juga mematangkan talentanya sebagai pelatih di akademi The Tukkers.
Ten Hag baru melompat ke level karier sebagai pelatih kepala di Go Ahead Eagles pada 2012-2013.
Erik ten Hag with the KNVB Cup in 2001.
— MANCHESTER UNITED FANS (@Unitedfans2023) September 22, 2024
Erik had 3 spells with FC Twente as a player.#MUFC #EriktenHag #FCTwente pic.twitter.com/yBhEl77Hoh
Selaku nakhoda di Utrecht dan Ajax, Ten Hag sebenarnya tidak asing lagi berhadapan dengan Twente sebagai musuh.
Namun, momen kali ini spesial karena menjadi reuni pertamanya dengan The Tukkers sejak melatih klub non-Belanda dan terjadi di level kontinental pula.
Ten Hag mengaku dirinya lebih memilih untuk menghindari duel versus Twente kalau bisa.
"FC Twente telah memberi saya banyak hal," kata mantan bek tengah yang mengemas 257 penampilan untuk klub asal Enschede itu.
"Saya merupakan hasil didikan akademi mereka pada generasi pertama, jadi ada banyak sejarah di sana."
"Saya lebih suka bermain melawan klub lain."
"Tidak menyenangkan rasanya jika Anda harus melukai sesuatu yang Anda cintai," ucap Ten Hag dikutip dari laman ESPN FC.
Namun, Ten Hag tetap harus tega menyakiti mantan klubnya karena kiprah Man United di Liga Europa menjadi pertaruhan soal kelayakannya memimpin Setan Merah.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Manutd.com, espnfc.co.uk |
Komentar