BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, atau Putri KW berhasil bangkit setelah prestasinya stagnan yang membuat dia tidak dipanggil dalam skuad Uber Cup 2024.
Tanpa Putri, tim Uber Cup Indonesia keluar sebagai runner-up setelah mengandalkan pemain yang lebih muda darinya yakni Komang Ayu Cahya Dewi, Ester Nurumi Tri Wardoyo, dan Ruzana.
Saat performanya menurun, Putri mengaku tidak membebani dirinya dengan banyak pikiran saat tengah terpuruk.
"Saya tidak mau memikirkan soal saingan, peringkat. Yang penting, saya bertukar pikiran dengan Papa dan Mama. Kayak ya sudah jalani saja. Mama dan papa saya selalu support, memotivasi," kata Putri ditemui BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta.
"Mereka selalu bilang, 'Habiskan smua latihan yang diberikan pelatih. Nanti di luar itu kamu harus bisa tambahan sendiri.' Jadi, tidak mau memikirkan kayak Komang, Ester, yang lainnya sudah di atas dan saya masih disitu-situ saja."
"Saya tidak terlalu memikirkan. Lebih ke diri sendiri saat menghadapi keterpurukan itu.
Pemain berusia 22 tahun itu tidak menampik bahwa dia sempat merasa jatuh saat tidak terpilih masuk dalam skuad Uber Cup Indonesia dan pemain muda lebih disorot.
"Kalau down pasti ada, stres, banyak sedihnya. Tetapi, saya tidak mungkin menunjukkan ke media. Ada banyak, ada menangisnya juga di balik itu."
Putri lalu menceritakan hal yang membuat dia bisa bangkit untuk kembali memperbaiki performanya.
"Saya banyak bertukar pikiran juga terutama kepada Mama dan Papa yang selalu mendukung imanapun kondisinya. Kalau untuk di lapangan, selama saya terakhir jelang pertandingan persiapan harus maksimal sebisa mungkin," tutur Putri.
Baca Juga: Suhandinata Cup 2024 - Tim Indonesia Akan Berebut Gelar dengan China pada Babak Final
"Tetapi, di luar itu ada tambahan yang menurut saya harus ditambah. Dari Olimpiade Paris sampai turun pada Taipei Open ada jeda tidak latihan selama 2 bulan."
"Terakhir saya turun di Malaysia Masters kalah pada babak 8 besar dari Busanan (Ongbamrungphan-Thialand). Setelah itu, saya benar-benar dipush oleh Papa saya ini waktunya kamu latihan lagi."
"Dari latihan ada yang capek sekali. Tetapi, mau tidak mau saya harus latihan lagi, semangat, mental, dan memperbaiki diri sendiri selama 2 bulan itu."
Hasilnya, comeback Putri cukup baik dengan melaju ke dua final beruntun pada Taipei Openn 2024 dan Hong Kong Open 2024 meski belum berhasil menjadi juara.
"Saya percaya dengan dua bulan terakhir saya latihan. Sebelum pertandingan dimulai, sedikit lebih pede dengan latihan yang saya cari itu lalu mencoba satu persatu (babak demi babak)," ucap pemain yang juga Polwan itu.
"Awal saat melalui babak pertama, 'duh masak saya begini terus'. Dari belakang, kak On (Rionny Mainaky), pelatih (Indra Wijaya) ada yang menunggu di belakang selalu memberi masukkan"
"Dari latihan soal fisik, kalau dulu ada jeda seminggu lebih ke kecepatan dan eksplosif. Kalau kemarin hampir dua bulan itu saya dari fisiknya masih panjang untuk daya tahan."
"Latihan fisik tidak berat, tetapi intensitasnya lebih banyak dari persiapan turnamen yang jedanya cuma seminggu."
Putri bahkan berhasil menaklukkan andalan tuan rumah yang juga mantan tunggal putri nomor satu dunia, Tai Tzu Ying, pada perempat final Taipei Open 2024.
"Saya sebelumnya belum pernah bertemu dengan dia (Tai Tzu Ying). Pertama bertemu walaupun dia ada kesulitan di kaki karena dia cedera," aku Putri.
"Tetapi, tidak menutup kemungkinan, tangan dia, pengalaman dia jauh dari saya. Saya dari awal berpikir, dia tidak mudah dikalahkan. Tipe permainannya sperti Kak Gregoria yang pukulannya bisa kemana-mana."
Baca Juga: Gregoria Mariska Tak Mau Bebani Diri Sendiri Setelah Sempat Tumbang di Tengah Persiapan Turnamen
"Itu juga membuat kami kesulitan. Jadi, sesulit apapun bola dari Tai Tzu Ying, saya ambil."
"Saya sudah siap main capek karena dia pasti membuat saya capek. Latihan fisik dan teknik kan banyak. Pelatih memberi atihan yang harus ditambah seperti footwork."
Tak hanya mental, Putri juga harus siap menghadapi komentar-komentar negatif netizen yang meminta dia pensiun karena sudah habis masa jaya dan lebih baik fokus menjadi seorang Polwan saja.
"Sudah biasa (dengan komentar netizen) karena sekarang sudah banyak yang seperti itu, tetapi saya mematikan kolom komentar di Instagram."
"Waktu itu sempat belum, tetapi setelah saya selesai pendidikan (Polwan), banyak sekali komentar. Jadi papa bilang tidak usah main Instagram. Tetapi, tetap saja saya main dan kolom komentar saya matikan saja."
"Nanti menang memuji saat kami kalah sama saja. Saat terpuruk sempat terpikir mundur, banyak pikiran negatif. Sekarang harus percaya diri."
Putri KW mengaku tidak ada sosok yang dia bayangkan saat mengalami masa-masa berat sebagai pebulu tangkis.
" Sejujurnya tidak ada. Saat terpuruk tidak mau memikirkan hal lain. Jadi lebih terpacu ranking. Tapi kalau terlalu banyak memikirkan itu terlalu tinggi, takutnya memberatkan diri sendiri," tutut Putri.
"Jadi, saya membuang pikiran itu dulu pelan-pelan. Saya sempat konsultasi ke psikolog sama bu Lili (Sudarwati, psikolog tim ad hoc PBSI) terkadang cerita. Dari situ saya dikasih masukkan-masukkan dan cukup membantu."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar