Sebabnya, Bagnaia tampil lebih menekan saat sighting lap jelang balapan untuk memahami kondisi lintasannya.
"Jadi saya harus menjalani seluruh balapannya (sprint) dengan map yang hemat tenaga," kata Bagnaia.
"Akan tetapi, semuanya berjalan dengan baik."
Finis pertama, Bagnaia sukses memangkas gap poin dengan pemuncak klasemen sementara MotoGP 2024 yaitu Jorge Martin (Prima Pramac).
Martin sendiri finis keempat sehingga keunggulannya atas Bagnaia di posisi kedua berkurang dari 21 poin menjadi 15 poin.
Bagnaia bisa dibilang menjajah teritori Martin karena mulai lebih sering menang di sprint, lomba di mana rivalnya itu lebih unggul.
Dalam 10 seri terakhir Bagnaia menang sprint 6 kali sementara Martin selaku Raja Sprint malah cuma 2 kali.
Krisis justru dialami Bagnaia di balapan utama yang menjadi kekuatannya. Sudah empat seri dilalui Bagnaia tanpa menang pada hari Minggu.
"Selalu penting untuk bisa menang dan meraih poin, tetapi saya senang dengan pekerjaan yang kami lakukan," kata Bagnaia.
"Saya selalu fokus pada apa yang bisa saya tingkatkan dan itu bukan proses yang mudah."
"Sprint adalah jenis balapan yang tidak terlalu saya kuasai, saya lebih suka mengatur balapannya."
"Akan tetapi, saya telah bekerja untuk segera kembali ke jalur yang benar dan menjadi kompetitif."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | GPOne.com, Crash.net |
Komentar