"Ketika tim saya memberi tahu bahwa bukan Pedro yang di belakang, tetapi Jorge. Jadi, saya mengerti."
"Dengan Pedro, saya harus berusaha lebih keras di bagian pertama balapan karena saya pikir dia berusaha keras untuk merebut kembali posisi ini."
"Karena ketika Anda dekat dengan orang-orang di depan Anda, di bawah 0,5 detik sangat sulit untuk mengendalikan bagian depan."
"Jadi saya pikir dia ingin menyalip, tapi itu tidak mudah," ujar Bagnaia.
THE SHARK FALTERS AGAIN! ????@37_pedroacosta has crashed out of 2nd at Turn 14 ????????????#JapaneseGP ???????? pic.twitter.com/gwcaOxrJfg
— MotoGP™???? (@MotoGP) October 6, 2024
Kinerja aerodinamika dianggap membawa dampak buruk dengan balapan.
Pembalap yang berada di belakang akan kesulitan karena panas yang dihasilkan motor di depannya membuat tekanan bannya meningkat.
Meningkatnya tekanan ban akan mengurangi luas permukaan pada ban yang menyentuh aspal, artinya gripnya akan berkurang.
Acosta sendiri sempat berusaha untuk bergabung kembali ke balapan sebelum akhirnya memilih kembali ke pit pada lap ke-12.
Tentang kesalahannya, rookie sensasional itu menyadari bahwa dirinya terlalu bernafsu berusaha menyerang Bagnaia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Crash.net, Speedweek.com |
Komentar