"Pastinya juga saya kejar ranking, selalu memetakan lawan-lawan juga, termasuk lawan seumuran saya bahkan yang 1-2 tahun di atas saya yang sebaya dengan saya, saya selalu memetakan."
"Saya selalu termotivasi untuk lebih dan bisa naik ke (leval) atas dengan lebih cepat. Jadi, saya tanggung jawab juga dengan tantangan yang diberikan dengan target. "
"Sedikit-sedikit saya juga bisa memenuhi target. Jadi, ada progress yang saya lihat dari diri saya," ucap pemain asal Surakarta, Jawa Tengah tersebut.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia Junior 2024 - Cara Berbeda Richie dan Bismo Lewati Laga Pertama
Alwi mencontohkan pebulu tangkis yang sebaya dengannya, Alex Lanier (Prancis) yang sudah memboyong gelar turnamen Super 750 pada Japan Open 2024.
Lanier bahkan berhasil mengalahkan tunggal putra nomor satu dunia, Shi Yu Qi (China) pada semifinal.
"Pastinya membuat saya termotivasi karena itu poin tambahan, poin plus. Mungkin dia dari segi masa otot dan ketahanan badan lebih besar dan bisa bersaing di level atas dan itu PR saya untuk bisa ada di situ," ucap Alwi.
"Presatsinya bukan membuat saya semakin turun. Saya ingin membuktikan kalau saya juga bisa."
Selain karier bulu tangkis, Alwi juga ingin mengembangkan dirinya dengan melanjutkan pendidikan di sela-sela berlatih di pelatnas.
"Saya mendapat beasiswa dari STIE Jakarta. Pastinya ada suatu kesempatan juga mengikuti studi, bisa kuliah, dan asah pikiran," kata Alwi.
"Kenapa mau ambil? karena saya pikir kata Ayah saya juga, banyak berkomunikasi dengan guru, alangkah baiknya berkuliah untuk wawasan dan mengisi otak."
"Mengisi waktu luang dengan yang bermanfaat. Kuliah juga memberi keringanan saya. Ketika ada waktu luang, pasti saya kuliah. Kuliahnya online kadang masuk, disesuaikan dengan jadwal saya."
"Pertama masuk bulan ini, jurusan manajemen agar bisa jadi pebisnis. Siapa tahu semoga. Tidak mau terlalu memikirkan kesana yang penting prestasi."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar