BOLASPORT.COM - Pembalap Pertamina Enduro VR 46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio ingin meniru Marc Marquez agar bisa meraih hasil baik.
Fabio Di Giannantonio menghadapi sebuah kendala usai berakhirnya MotoGP Jepang 2024 yang berlangsung akhir pekan kemarin di Sirkuit Motegi.
Rider asal Italia itu terancam mengalami dislokasi bahu akibat crash yang dia alami dalam seri GP Austria bulan Agustus lalu di Red Bull Ring.
Nasib nahas tersebut membuat Di Giannantonio absen dalam rangkaian sesi hari kedua hingga hari terakhir GP Austria dan itu tentu merugikan dirinya.
Salah satu andalan tim milik Valentino Rossi tersebut memutuskan untuk menggunakan obat penghilang rasa sakit guna membantunya dalam lima seri terakhir ini.
Langkah medis akan dilakukan Di Giannantonio di mana kemungkinan besar dia memilih untuk melakukan operasi agar kondisinya bisa prima kembali.
Kondisi prima diharapkan Di Giannantonio meski dia harus melewatkan satu seri pada pekan depan yaitu MotoGP Australia 2024 di Phillip Island.
Rekan setim Marco Bezzecchi tersebut ingin menatap musim depan dengan fisik yang bugar terlebih lagi dia akan dibekali motor Ducati Desmosedici GP25.
Motor itu merupakan motor spek pabrikan yang sama dengan apa yang dipakai Francesco Bagnaia dan Marc Marquez di Ducati pada MotoGP 2025 mendatang.
Pada MotoGP 2025 mendatang, VR46 Racing Team sendiri akan dibekali motor pabrikan lantaran status tim ini sudah resmi sebagai satelitnya Ducati.
Di Giannantonio mengaku setiap kali akan menjalani balapan, kondisinya membaik meski pada akhirnya dia kesulitan pada putaran-putaran terakhir.
"Setiap trek yang saya datangi, saya katakan akan lebih baik, kemudian 8-10 lap terakhir sangat sulit," kata Di Giannantonio.
Gelagat pesimistis ditunjukkan pembalap berusia 25 tahun tersebut di mana kondisi fisiknya akan membuatnya tak bisa berbuat banyak di Phillip Island.
Lintasan yang menjadi tuan rumah MotoGP Australia 2024 itu merupakan lintasan dengan karakteristik flowing dan cepat.
"Saya berharap untuk tidak terlalu kesulitan di Phillip Island, tetapi ini adalah trek yang sulit dan cepat," kata Di Giannantonio.
"Ketika Anda meningkatkan kecepatan, motor menjadi lebih berat," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Lebih lanjut, rider yang akrab disapa Digia itu berharap bisa menemukan sensasi yang baik seperti tahun lalu jika comeback saat MotoGP Australia 2024.
Dia menjadi salah satu pembalap yang bisa mengelola ban dengan baik pada musim 2023 kemarin akan tetapi hal itu tidak terjadi saat ini.
Celah untuk memaksimalkan potensi Ducati Desmosedici GP23 belum dimiliki Digia yang kesulitan saat berada di tikungan.
"Saya berharap bisa menemukan sensasi minimal seperti tahun lalu, tahun ini memang sangat sulit," kata Di Giannantonio.
"Pada musim 2023 saya adalah pembalap yang paling sedikit menghabiskan ban."
"Pada musim ini saya kesulitan karena kami kehilangan banyak hal di tengah tikungan."
"Motor membuat kami kehilangan kecepatan dan kami harus banyak menggunakan tingkat keausan ban untuk berbelok," imbuhnya.
Untuk satu kelemahan ini, Di Giannantonio ingin belajar kepada Marc Marquez dari Gresini Racing yang tampil lebih baik darinya.
Pembalap berjuluk Baby Alien itu sama-sama mengendari motor serupa akan tetapi mampu menorehkan hasil kompetitif hingga sejauh ini.
Dua kemenangan bahkan sudah dibukukan Marquez bersama Gresini Racing dan merepotkan Francesco Bagnaia serta Jorge Martin.
Tidak hanya itu saja, Digia berharap dia bisa kembali ke lintasan secepat mungkin seperti apa yang pernah dilakukan Marc Marquez saat di Repsol Honda.
Memiliki cedera yang terbilang sama, peraih delapan gelar juara dunia itu langsung kembali ke lintasan usai beberapa hari naik meja operasi pada 2020 lalu.
"Ini rumit, Anda harus selalu berada di tepi dan dalam hal ini Marquez sedikit lebih baik dari kami," kata Digia.
"Faktanya, saya ingin mempelajari banyak hal tentang apa yang dia lakukan karena dialah yang berhasil memaksimalkan GP23," imbuhnya.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Sebut Wajah-wajah yang Sudah Dikenal Akan Dominasi MotoGP hingga Seri Valencia
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar