"Pada awal, jujur saya banyak berpikir mau main seperti apa malah menjadi bumerang," aku Mutiara.
Mutiara mengatakan bahwa dia memang tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik di kala harapan tertuju padanya.
"Ini Kejuaraan Dunia Junior terakhir saya, pastinya mau hasil terbaik. Tapi saya memang tidak bisa keluar dari bebannya, saya tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik," kata Mutiara.
Selain Mutiara, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi dan Sausan Dwi Ramadhani juga harus menerima kekalahan.
Dhinda dihentikan wakil China unggulan tiga, Xu Wen Jing, 10-21, 14-21, sedangkan Sausan diadang Yu 18-21, 17-21 (Taiwan).
Indonesia masih memiliki satu harapan di tunggal putri lewat Kavitha Nadjwa Aulia yang sukses melaju ke babak 16 besar. Kavitha menang atas Anja Blazina (Slovenia) dengan straight game 21-15, 21-17.
"Bersyukur bisa memenangkan pertandingan hari ini walau dengan kondisi yang tidak fit. Saya merasakan ada sakit di kaki saya tapi tadi mencoba tidak memikirkan itu dan berjuang saja, all out," kata Kavitha.
"Pemain Eropa punya daya juang yang bagus, tidak mudah juga saya bisa mendapatkan poin dari lawan."
Pada babak 16 besar, Kavitha akan menghadapi wakil tuan rumah Yuan An Qi. Fokus mengurangi kesalahan sendiri menjadi hal yang bakal diperhatikannya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar