Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Efek Marc Marquez? Pengamat MotoGP Skeptis Kenapa Francesco Bagnaia Tak Dapat Pujian yang Layak

By Wahid Fahrur Annas - Jumat, 11 Oktober 2024 | 14:00 WIB
Marc Marquez dan Francesco Bagnaia bersalaman di parc ferme usai balapan MotoGP Jepang 2024
MOTOGP.COM
Marc Marquez dan Francesco Bagnaia bersalaman di parc ferme usai balapan MotoGP Jepang 2024

BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Dennis Noyes, menyoroti Francesco Bagnaia yang sudah empat musim selalu terlibat dalam persaingan gelar juara dunia.

Francesco Bagnaia langsung unjuk gigi sejak mendapatkan kontrak dari tim Ducati pabrikan pada musim 2021.

Pembalap asal Turin, Italia itu langsung bersaing untuk memperebutkan gelar juara dunia MotoGP dengan melawan Fabio Quartararo dari Monster Energy Yamaha.

Bagnaia kemudian kalah dalam pengalaman pertamanya karena beberapa kecerobohan yang dilakukan.

Namun, murid Valentino Rossi itu mampu belajar dari kesalahan hingga akhirnya berhasil merengkuh titel juara dunia MotoGP dalam dua musim berturut-turut.

Bagnaia sukses mengalahkan Fabio Quartararo pada 2022, kemudian Jorge Martin musim lalu.

Tahun ini, Bagnaia mendapatkan situasi yang lebih rumit lagi dari Jorge Martin yang sudah lebih solid.

Bagnaia yang memiliki kemenangan lebih banyak dengan delapan kali pada balapan panjang tetapi tak membuat raihan poinnya lebih baik daripada Martin.

Baca Juga: 'Tanpa Meremehkan Jorge Martin, Ducati Telah Bangun Tim Impian bersama Marc Marquez dan Francesco Bagnaia'

Dennis Noyes mengatakan bahwa juara dunia tidak selalu siapa yang memiliki kemenangan lebih banyak.

“Satu hal yang sering dibicarakan di paddock adalah bahwa Juara Dunia tidak selalu memenangkan gelar dengan hasil terbaiknya," kata Noyes, dilansir BolaSport.com dari Motosan.

"Yang menang adalah pembalap yang paling sedikit melakukan kesalahan atau pembalap yang hari buruknya lebih baik dari hari buruk rivalnya."

"Bagnaia telah meraih sembilan hasil yang cukup buruk, empat nol poin di Sprint dan tiga  di balapan panjang, dengan total tujuh nol poin."

"Dalam dua balapan dia hanya mencetak tiga poin, pada satu kesempatan satu poin, pada kesempatan lain dua poin,” ujar Noyes.

Sementara Martin lebih sedikit melakukan kesalahan daripada Bagnaia yang sudah tujuh kali kehilangan poin.

"Martin hanya memiliki lima hasil yang sangat buruk. Empat nol poin, dua di balapan panjang dan dua di Sprint. Dan sekali di Misano, dia hanya mendapat satu poin," kata Noyes.

"Secara total dia telah mencetak 123 poin dalam sembilan balapan terburuknya, hanya kalah dari tiga poin yang dicetak oleh Pecco."

"Dan inilah yang membuatnya, meski tidak memenangkan banyak balapan, tetap menjaga keunggulan sepuluh poin hingga balapan terakhir,” ujar Noyes.

Terlepas hasil pada akhir musim nanti, Noyes merasa bahwa Bagnaia tak mendapatkan pujian yang layak sebagai pembalap juara dunia.

Noyes menjelaskan situasi kejayaan Bagnaia datang di saat Marc Marquez selaku pemilik gelar juara dunia terbanyak saat ini absen setelah mengalami kecelakaan fatal pada tahun 2020 lalu.

Baca Juga: Anomali Pecco Bagnaia yang Lebih Banyak Menang tapi Masih Tertinggal dari Jorge Martin di Papan Klasemen

Bagnaia juara dunia ketika Marquez masih berkutat dengan masalah cedera yang dialaminya.

“Dia (Bagnaia) adalah pembalap nomor satu di Ducati, ia memiliki dua gelar juara secara beruntun," kata Noyes.

"Banyak orang yang sulit mengakui betapa hebatnya dia, betapa hebatnya dia sebagai pembalap."

"Mungkin itu sedikit karena absennya Marc Marquez. Seolah-olah kecelakaan Marc pada balapan pertama tahun 2020 COVID telah membuat semacam tanda kurung."

"Masalahnya adalah kita harus bersikap adil pada Pecco Bagnaia dan menempatkannya pada tempatnya, dalam perspektif sejarah kejuaraan ini,” ujar Noyes.

Baca Juga: Ironi Juara Dunia yang Terancam Jadi Pengangguran, Peluang Jadi Test Rider Yamaha pun Tertutup

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Agung Kurniawan
Sumber : Motosan.es
REKOMENDASI HARI INI

Persib Ingin Ikuti Jejak Timnas Indonesia untuk Harumkan Sepak Bola Tanah Air

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136