Ukuran bore alias diameter piston pun ikut dikurangi dari 81mm menjadi 75mm agar performa motor dapat ditekan.
Sementara soal aspek berkelanjutan, alokasi mesin dalam satu musim juga berkurang dari 7 unit menjadi 6 unit.
Tantangan lainnya adalah memaksimalkan energi alternatif di mana bahan bakar yang dipakai 100 persen non-fosil.
Tidak semua pabrikan terdampak.
Setidaknya hingga akhir musim 2025, Honda dan Yamaha menjadi kompetitor yang mendapatkan pengecualian karena status konsesi.
Berada di grup terbawah (D) karena pencapaian yang jauh dari kata kompetitif, dua pabrikan asal Yamaha tersebut berhak terus mengembangkan mesin saat kompetisi berjalan.
Hanya peningkatan signifikan yang menganulir hak istimewa tersebut.
Untuk naik ke Grup C dalam konsesi, pabrikan minimal mendapatkan 35 persen poin kejuaraan selama jendela penghitungan.
Jika melihat distribusi poin, 35 persen ke atas artinya adalah posisi 7 besar dalam balapan hari Minggu. Poin dari sprint juga dihitung.
Yamaha paling disorot karena tengah mengembangkan mesin dengan konfigurasi V4 sembari terus mencari solusi terhadap mesin inline 4 yang under-powered.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | MotoGP.com, The-race.com |
Komentar