Setelah mendapat sentilan Quartararo, siapa sangka Yamaha yang awalnya tampak kukuh mempertahankan metode kerja mereka, perlahan menyadari bahwa mereka harus berubah.
Salah satu langkah besar Yamaha adalah mendatangkan beberapa insinyur mantan kru Ducati. Salah satunya yang paling sentral adalah Massimo Bartolini.
Bartolini kini ditunjuk sebagai Direktur Teknis Yamaha. Dan kehadiran insinyur asal Italia itu pula yang pada akhirnya membuat Quartararo bertahan di Yamaha.
“Max Bartolini adalah orang di tim yang membujuk saya untuk tetap bersama Yamaha," kata pembalap 24 tahun tersebut.
"Cara kita bekerja dan mengambil keputusan kini jauh lebih cepat."
"Di masa lalu kita membutuhkan waktu seminggu atau sebulan untuk melakukan apa yang bisa dilakukan dalam satu menit."
"Para insinyur Jepang juga mempercayai Max. Perubahan ini menjadi alasan utama saya tetap bersama Yamaha," tuturnya.
Ketika memutuskan bertahan, Quartararo menyadari banyak pihak yang terkejut. Apalagi dia sudah sempat dikaitkan dengan Aprilia.
Tetapi di sisi lain, Quaratararo juga mempertimbangkan loyalitas dan rasa kepercayaan terhadap tim yang sudah percaya padanya untuk membawanya ke kelas MotoGP pada 2019 silam.
"Yamaha menerapkan semua yang saya minta. Sebelumnya saya tidak percaya pada proyek ini, sekarang saya percaya pada mereka," kata Quartararo.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar