Walau Bahrain gagal, FIFA tetap mencium bau kurang sedap yang perlu diselidiki kenapa bisa menang 10-0 atas Indonesia.
"FIFA akan melakukan pemeriksaan rutin terhadap pertandingan ini dan hasilnya," kata juru bicara FIFA kepada BBC Sport.
"(Hal ini disebabkan) hasil yang tidak biasa dalam kaitannya dengan ekspektasi hasil dan sejarah head-to-head serta demi menjaga kepercayaan terhadap turnamen kami," imbuhnya.
FIFA menolak mengesampingkan adanya pelanggaran pada tahap awal penyelidikan pertandingan.
Dalam laporannya, BBC mengetahui bahwa Timnas Indonesia terpaksa menurunkan tim yang tak berpengalaman setelah sejumlah pemain senior dilarang oleh PSSI karena berkompetisi di liga yang memisahkan diri.
"Negara ini (Indonesia) mengalami ketidakstabilan parah dalam infrastruktur sepak bolanya selama lebih dari 15 bulan. Ini adalah masalah yang disadari FIFA," tambah juru bicara tersebut.
Sekjen AFC saat itu, Alex Soosay, menyambut baik penyelidikan atas pertandingan tersebut.
"Saya yakin tidak ada tim kami yang terlibat dalam (pengaturan pertandingan) ini. Bahrain adalah tim yang lebih baik baik secara taktik dan teknis," tegasnya.
"Lagi pula, saya telah memeriksa laporan resmi dengan komisaris pertandingan AFC dan wasit pertandingan, mereka tidak menunjukkan apa pun."
Kala itu, AFC dipimpin presiden sementara Zhang Jilong dari China, sedangkan FIFA dikomandani Sepp Blatter.
Setelah sekian lama berlalu, tidak cukup jelas dan tegas seperti apa hasil penyelidikan FIFA terhadap Bahrain.
Peristiwa atau kejadian pada tahun 2012 dan 2024 dalam duel Bahrain versus Indonesia memang berbeda, tetapi tujuannya sama, yakni untuk membantu tim Asia Barat itu.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BBC.com, TheIFAB.com |
Komentar